Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tersangkut di Gang Waru. Siapa yang Peduli?

14 Februari 2022   09:42 Diperbarui: 14 Februari 2022   10:30 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mobilitas sosial individu, dari berbagai pelosok daerah di Indonesia yang tersangkut di kota besar banyak dinamikanya.  Coba kita tengok saja, salah satu gang kecil yang ada di Bekasi. Saya yakin sekali, bukan hanya Gang Waru, Jatimulya, di Bekasi Timur,  yang sering jadi penyelamat sementara, seperti ini.
Mungkin banyak sekali Gang Waru lainnya yang jadi tempat persinggahan, bahkan sumber mata pencaharian masyarakat garis bawah. Tentu diantara mereka ada yang hanya merupakan langkah awal menuju stratifikasi yang lebih tinggi. Kadang kita menoleh hanya sebelah mata.

Di Gang Waru, Jatimulya, Bekasi. Sering muncul anak jalanan yang kelaparan, kumpulan anak pengarak ondel-ondel, topeng monyet,  jathilan, manusia logam, gojek, grab, sopir angkot, hingga orang hilang ingatan pernah berkumpul di lokasi ini. Bahkan pernah ada aparat menunjukan foto orang yang dalam pencarian.

Banyak kisah hidup manusia penulis rekam di lokasi ini. Liputan pengakuan kisah hidup  terekam lewat video Hp, atau lewat tulisan tangan seperti tulisan ini. Gang Waru sesungguhnya gambaran kehidupan nyata masyarakat pencari masa depan. Inilah persinggahan yang harus mendapatkan uluran tangan pemerintah dan pemuka agama. Ini adalah arena tempat keluh kesah orang pinggiran.

Pernah ada gadis cantik kabur dari pesantren, tertangkap keluarganya di lokasi ini. Pernah pula CCTV menangkap gambar pemuda pincang yang sebelah kakinya di seret, mencuri kendaraan. Ulahnya tertangkap kamera mencuri kendaraan roda dua dengan merusak kunci gembok. Disamping pernah pula  tangkapan kamera CCTV segerombolan pemuda berkeliling dan mencuri spion kendaraan yang sedang parkir di lokasi ini.

Tak jarang ada kisah unik penuh haru terungkap di lokasi ini. Seperti pernah muncul wanita cantik berhijab rapih mendatangi seorang ibu dengan badan penuh tato. Wanita belia berhijab itu, hanya untuk meminta biaya sekolah. "Saya begini tapi anak saya tidak boleh mengikuti. Anak saya, semua bersekolah! " Ungkapnya.  Ada pula seorang ibu lumpuh yang punya suami bekerja di luar negeri. Wanita cantik itu, tiap hari nongkrong dilokasi ini, hanya untuk membunuh rasa jenuh tinggal di rumah, menunggu suami yang berjuang di negeri orang.

Kisah Gang Waru ada dimana-mana. Ini adalah arena dakwah mulia. Bisa jadi arena diskusi, arena jihad, dan arena mencari pahala akhirat. Jika punya rizqi berlebih cobalah datang di gang seperti ini. Ajak mereka berbicara. Banyak sekali orang baik berkumpul dan berjuang. Mereka kadang hanya perlu sebuah wejangan, dan petunjuk arah hidup (DN).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun