Baru kali ini saya sebagai penulis turun dari kereta di Statsiun Gambir, Jakarta. Posisi saat itu sendirian, dan memesan Grab sejak turun dari kereta. Aplikasi Grab yang baru sehari di instal saya uji coba yang kedua kali, sejak keberangkatan ke Yogyakarta. Hp terasa panas karena selama perjalanan ada 3 kali zoom yang berbeda-beda. Diantaranya persiapan Career Day dan Acara Nguping ke Dua. NGUPING adalah Ngobrol Urusan Penting. Yaitu tentang masa depan pendidikan.
Perjuangan membuat acara Careey Day dan Acara Nguping yang ideal demikian, perlu jaringan.  Prosesnya cukup menguras tenaga, pikiran dan pinansial. Perjuangan dunia pendidikan demikian itu,  sering luput dari perhatian masyarakat. Padahal link itu harus dibentuk lewat perjalanan panjang yang melelahkan. Dan perlu dukungan semua pihak. Maka video pertemuan dengan  pakar filsafat Islam  Dr.Fahruddin Fais, S.Ag, M.Ag. Dosen Perguruan Tinggi UIN Yogyakarta dan suasana zoom di dalam kereta, sengaja di share. Sebagai pelengkap tulisan ini.Â
Semua ini untuk menunjukan nilai perjuangan itu, kadang diwarnai hal unik, seperti peristiwa Aplikasi Grab dalam cerita ini. Yaitu sesampainya di gerbang keluar Statsiun Gambir, penulis diserbu oleh para calo dan sopir Taxi. Dengan santai saya tunjukan aplikasi pesanan Grab ke mereka. Diluar dugaan, bergantian dari mereka menyuruh membuka daftar harga. Dan ada yang menunjuk Hp dengan kalimat "itu belum ada respon, coba cek harganya" kata seseorang berpakaian biru muda. Dan masih banyak lagi perintah yang bertubi-tubi dari orang yang berbeda-beda. Perhatianpun terpecah.
Belum juga sempat menanggapi pertanyaan, tiba-tiba datang seorang kakek berambut putih menunjukan daftar harga di screenshoot aplikasi Grab tujuan ke Bekasi. Tertulis angka 130 padahal sejak di kereta, sudah cek harga, sangat jauh di bawah itu. Saya bilang "sedang menunggu pesanan!" Â
Sambil menjawab telfon dari sopir grab menjelaskan posisinya di depan Alfa express. Tapi segerombolan  orang terus mengerumuni. Semua berseragam biru muda.ÂTiba-tiba  mobil taxi warna biru berhenti persis di hadapan. Kakek berambut putih membukakan pintu "sudah pak, pesanan terlalu lama, naik saja," sambil tangannya mempersilahkan. Karena aplikasi grab di Hp tidak ada respon, saya tekan-tekan tidak mau bergerak. Akhirnya  terpaksa naik taxi milik si kake berambut putih, dengan kesepakatan tol bayar sendiri.  Dalam hati berkata "kasihan sekali orang setua ini masih kerja keras". Setelah saya tanya, usia sopir itu 67 tahun. Pantas rambutnya sudah memutih semuanya seperti uban.
Saat naik taxi, si kakek tiada henti ngoceh dengan berbagai pertanyaan, mirip seperti sensus penduduk. Sampai terasa bosan menjawabnya. "Maaf bang saya ijin salat Magrib di mobil ya ?" Sembari tayamum di dalam kendaraan. Sopirpun terdiam, namun si sopir mulai batuk tiada henti, paling jeda 2 menit, setelah itu batuk bersambung-sambung. Terasa sangat iba melihatnya. "Maaf saya lupa gak bawa kartu tol, lewat kali malang saja ya?" Kata si sopir disela-sela batuk. Padahal sudah sepakat harga 150 itu, termasuk tol. Maka berupaya menolak tawaran sopir, dan ingin tetap lewat jalan tol sesuai pembicaraan awal.
Belum juga melakukan salat, tiba-tiba Hp berdering, ternyata selama  ini, Apkikasi Grab masih aktif dan sopir Grab terfon menanyakan posisi. Setelah di jawab sudah naik taxi lain, tapi lagi-lagi tidak ada respon jawaban. Akhirnya Hp di matikan, karena mau salat. Saya merasa bersalah sekali ke sopir Grab. "Saya akan tulis saja di kompasiana, untuk minta maaf" bisikan hati kecil. Sekalian publikasi acara, untuk para peminat, seperti tulisan yang sedang anda baca ini.
Yang ada di benak penulis selama ini, hanya fokus pada satu tujuan, semoga Career Day di SMAN2 Cikarang Barat, dan Acara Nguping ke Dua bisa berhasil baik.  Patut di syukuri pula, semua wacana ini berjalan berkat kerjasama dengan domain my.id dan media SATUGURU. Maka video dan fleyer sengaja disertakan pada tulisan ini. Harapannya cukup beralasan.Â
Waktu salat merupakan saat perenungan suci. Do'a juga dipanjatkan agar orangtua siswa bisa mengikuti acara di atas. Sesuai yang tertulis di flyer. Biar pasca acara usai  kita bisa searah dan sejalan, dalam ridha Allah. Karena tanggung jawab pendidikan itu ada di pundak; orangtua, sekolah, dan masyarakat. Begitu juga kepada sopir taxi di jelaskan, walau penuh rasa iba karena usianya yang senja dan sudah batuk-batuk. Maka tulisan ini dibuat, menuju ke harapan itu.