Mohon tunggu...
Dr. Dedi Nurhadiat
Dr. Dedi Nurhadiat Mohon Tunggu... Dosen - Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Manajemen Pendidikan UNJ tahun 2013. Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung lulus tahun 1986. Menjabat sebagai direktur media SATUGURU sejak tahun 2021 hingga sekarang. Aktif di Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) sejak tahun 2020. Menjabat sebagai kepala sekolah di beberapa SMA sejak Tahun 2009 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Money

KRL Argo Dwipangga dan Evaluasi Domain My.Id

28 Januari 2022   14:51 Diperbarui: 28 Januari 2022   18:13 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumpa dengan Pak Isnawan

Pantas saja setiap orang yang di ajak memgoperasikan web gratis dari my.id, tapi selalu kosong dengan berbagai alasan.Sudah ratusan web gratis di luncurkan setiap kali ada kesempatan. Bahkan hampir setiap provinsi, dari pulau Sabang hingga Meroke sudah dibagi domain gratis ini. Apakah mereka tidak suka menulis ? Jawabnya iya dan tidak. Sekelompok penulis rubrik ternama juga hanya beberapa naskah saya yang sempat di share dengan domain my.id ini.

Usut punya usut aplikasi grab dan aplikasi KIA mungkin salah satu pembuka jalan pikiran. Untuk memecahkan teka-teki. Karena sudah lama penulis menjabat sebagai pemimpin umum media SATUGURU, mengalami kesulitan mengembangkan domain my.id.  Dengan peristiwa baru ini, jadi pembuka jalan.  Bagi penulis masalah aplikasi grab dan KRL merupakan hal baru. Tapi hal basi bagi masyarakat umum. Karena apa? 


Singkat cerita sampailah di Statsiun Gambir. Saya ikuti semua petunjuk sopir grab untuk mencetak tiket lewat bantuan satpam statsiun Gambir. Ternyata info sebelumnya tidak akurat. Karena jika pesan tiket langsung lewat apkikasi KRL, tidak harus di prin out. Cukup menunjukan saja lewat HP. Intinya hal ini perlu pengalaman. Lagi-lagi terasa seperti menyindir penulis  karena merasakan bahwa aplikasi my.id itu hanya di edarkan tanpa pelatihan. Sehingga tulisan yang telah  terupload kurang tertib.

Tulisan ini saya hentikan karena sudah saatnya salat dhuhur(DN).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun