Pantas saja setiap orang yang di ajak memgoperasikan web gratis dariÂ
my.id, tapi selalu kosong dengan berbagai alasan.Sudah ratusan web gratis di luncurkan setiap kali ada kesempatan. Bahkan hampir setiap provinsi, dari pulau Sabang hingga Meroke sudah dibagi domain gratis ini. Apakah mereka tidak suka menulis ? Jawabnya iya dan tidak. Sekelompok penulis rubrik ternama juga hanya beberapa naskah saya yang sempat di share dengan domain my.id ini.Usut punya usut aplikasi grab dan aplikasi KIA mungkin salah satu pembuka jalan pikiran. Untuk memecahkan teka-teki. Karena sudah lama penulis menjabat sebagai pemimpin umum media SATUGURU, mengalami kesulitan mengembangkan domain my.id. Â Dengan peristiwa baru ini, jadi pembuka jalan. Â Bagi penulis masalah aplikasi grab dan KRL merupakan hal baru. Tapi hal basi bagi masyarakat umum. Karena apa?Â
Singkat cerita sampailah di Statsiun Gambir. Saya ikuti semua petunjuk sopir grab untuk mencetak tiket lewat bantuan satpam statsiun Gambir. Ternyata info sebelumnya tidak akurat. Karena jika pesan tiket langsung lewat apkikasi KRL, tidak harus di prin out. Cukup menunjukan saja lewat HP. Intinya hal ini perlu pengalaman. Lagi-lagi terasa seperti menyindir penulis  karena merasakan bahwa aplikasi my.id itu hanya di edarkan tanpa pelatihan. Sehingga tulisan yang telah  terupload kurang tertib.
Tulisan ini saya hentikan karena sudah saatnya salat dhuhur(DN).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H