Artikel ini mulai saya tulis di Jakarta, 10 Agustus 2020. Pagi ini, saya sedang menikmati waktu luang saya sambil memikirkan perencanaan pembangunan sebuah praktik dokter gigi perseorangan atas nama saya sendiri. Dalam waktu ini, saya sambil sesekali menyeruput kopi Toraja Arabica saya dan melihat indeks bursa saham hari ini.Â
Tiba-tiba saya teringat, pada kurang lebih setahun lalu teman saya memperkenalkan dunia saham kepada saya, padahal 4 bulan sebelumnya saya sangat skeptis terhadap saham, karena selama ini saya memiliki perspektif yang buruk terhadap saham, yang terkesan seperti berjudi.Â
Pada umumnya, orang tua kita mengajarkan, "Kalian harus menabung ya!", bahkan Bu Titiek Puspa menciptakan lagu yang berjudul Menabung, isinya menganjurkan kita untuk menabung di-bank. "Tau tau nanti kita dapat untung", salah satu kalimat dalam lirik lagu itu.
Apakah kalian tahu, potensi keuntungan menabung di bank? Pertanyaannya adalah, apa kita bisa dapat untung dari menabung di bank, sesuai kata Bu Titiek Puspa dan Trio Kwek Kwek? Fyi, rata-rata bunga bank per tahun adalah 3%, lalu dipotong 20%, sehingga kurang lebih kita dapat bunga 2.4%. Nah, sudah untung dong? Tunggu dulu...
Inflasi, musuh kita semua.
Pernah dengar inflasi? Inflasi secara mudah adalah berkurangnya nilai uang kita. Contohnya, 10 tahun lalu, paket hemat salah satu resto Jepang terkemuka di Indonesia harganya Rp. 10.000 , sekarang Rp. 19.000.Â
Jadi kalau kita menabung di bank Rp. 10.000 di 10 tahun lalu, uang kita sekarang kurang lebih menjadi Rp. 12.700, tidak akan cukup untuk beli paket hemat itu, malah uang kita "berkurang". Jadi apa nih solusinya untuk memerangi inflasi?
Investasi, teman kita semua.
Investasi secara sederhana adalah membuat uang yang kita miliki bertambah banyak tanpa harus menggunakan energi kita sendiri, sehingga dengan bunga yang didapat melalui investasi, kita dapat menyalip inflasi setiap tahunnya. Ada bermacam-macam instrumen investasi, dengan ragam risiko dan keuntungannya pula.
Mungkin banyak dari kita yang sudah mengenal deposito, bunganya lebih besar daripada hanya menabung di bank, kira-kira 5% dalam setahun, tetapi tetap saja kalian akan terpotong biaya administrasi, pajak, dan lain-lain.
Pernah dengar tentang reksa dana? Pengertian reksa dana secara mudah adalah kita memercayakan pengelolaan uang kita kepada seorang manajer investasi. Reksa dana memiliki risiko dan keuntungan yang variatif juga, berurutan dari risiko dan keuntungan rendah-reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, reksa dana campuran, reksa dana saham.