Pembelajaran musik di sekolah dasar diberikan secara bertahap menurut tingkat perkembangan anak. Tujuan pembelajaran umum dan rincianya dalam TPK yang diharapkan dapat dirumuskan dalam bentuk trasaksional praktis, masing-masing diurutkan dalam suatu urutan yang logis dan berkesinambungan dan terus menerus.perlu diperhatikan pengajaran unsur musik pada dasarnya tidak dapat dipelajari secara terpisah-pisah atau satu persatu, sebab unsur musik secara integral telah menjadi satu dalam suatu komposisi.
Dalam pembelajaran musik sebaiknya melalui pengalaman bermusik. Melalui lagu model atau lagu baru, membahas makna lagu, kemudian baru membahas unsur-unsur musik yang ada. Setiap komposisi atau lagu dapat digunakan untuk mempelajari seluruh unsur dengan perbedaan tekanan tiap unsurnya. Hal ini terjadi, karena komposisi atau lagu memang tersusun dari unsur-unsur musik tersebut, sehingga terjadi silmultan merupakan rekontruksi penyusunan komposisi lagu tersebut.
Pengajaran musik lebih menekankan terlebih dahulu rasa irama, rasa nada (bayangan nada) untuk bernyanyi dengan tingggi rendah nada secara tepat dan denyutan-denyutan pulsa secara benar. Pengajaran diharapkan tidak menekan pada menghafalkan melodi terlebih dahulu atau bahkan menterjemahkan not angka. Model pembelajaran ini akan membuat anak mengalami kesulitan dan justru menghambat tumbuhnya rasa musik.
Lagu model diajarkan melalui mendengarkan musik, menirukan akhirnya anak akan hafal secara alamiah. Lagu model tidak diajarkan dengan membaca musik terlebih dahulu, hal ini dengan pertimbangan belajar harus dimulai dengan hal yang mudah ke yang sulit, sederhana ke konplek, disenangi ke yang kurang senang, mudah ke rumit dan sebagainya.
Murid sebagai Subjek Didik
Pembelajaran berlangsung jika terdapat interaksi yang baik antara guru dan murid. Interaksi terjadi jika guru mampu mengenal,memahami menerima anak apa adanya dan bertindak sesuai dengan keadaan masing-masing individu anak. Anak yang berada pada lingkungan klasikal, akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya dibanding anak yang tinggal pada masyarakat atau keluarga yang awam. Hal ini terjadi pengalaman anak telah teridentifikasi dan kadang terinternalisasi dalam dirinya, sehingga akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Pengalaman mendengar, meniru akan memberikan kemampuan pada anak dalam bernyanyi.
Guru sebagai Fasilitator
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran musik di sekolah dasar dengan baik, guru paling tidak harus memiliki pengetahuan bagaimana membelajarkan musik pada anak SD, memiliki rasa suka pada musik, kemauanuntuk mengajarkan pada anak, pemahaman bahwa pembelajaran musik mengutamakan tumbuhnya rasa musik, meliputi : rasa irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan , penghayatan musik.
Sarana dan Media Musik
Pembelajaran musik dilaksanakan melalui kegiatan pengalaman musik yang senantiasa berkenaan dengan bunyi. Untuk itu idealnya musik mempunyai tempat yang terpisah agar tidak mengganggu kelas yang lain. Belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif. Alat musik aktif berupa alat-alat musik yang dapat dimainkan, sedangkan alat musik pasif, misalnya: tape recorder, VCD. Alat musik pasif efektif untuk pengembangan rasa tetapi kurang tepat untuk pengembangan keterampilan, maka praktek langsung berbagai kegiatan pengalaman musik sangat mutlak, misalnya: bergerak sesuai gerak musik, bernyanyi, menulis, membaca, bermain musik, improvisasi, dan kreativitas.
Materi Musik