Mohon tunggu...
Dwiretno Wulandari
Dwiretno Wulandari Mohon Tunggu... -

Challange yourself to always dare to face your challenge

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Singkong Keju Resep Australia

26 April 2012   14:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13354651921960091437

[caption id="attachment_184454" align="aligncenter" width="543" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Setiap orang pasti memiliki makanan favorit. Tapi kalau makanan favorit itu tempatnya sangat jauh dari tempat tinggal kita, misal adanya hanya di kota kelahiran kita. Bakalan jadi klangenan waktu pulang kampung. Tapi kalau makanan itu itungannya murah, enak, dan mudah didapet bakalan sering kita berkunjung ke tempat itu. Saya ada info nih tentang makanan favorit di Jogja.

Sabtu malam kemarin aku baru saja turun dari Kaliurang. Sekitar jam delapan malam aku sudah berada di bawah. Tapi bingung mau cari oleh-oleh apa buat orang rumah. Melintas di jalan Monjali(sekarang bisa disebut juga jalan Nyi Tjondro Lukito) aku tertarik untuk menghentikan laju motorku dan berhenti di depan warung yang menjual singkong. Warung itu bernama ‘Singkong Keju 12 Rasa’. Rasa penasaranku muncul mungkin ini makanan cocok sekali buat udara dingin karena guyuran hujan dan membandingkan dengan singkong keju yang telah kucicipi sebelumnya. Di depan warung tertera harga dan aneka rasa singkong yang jumlahnya 12 rasa. Setiap rasa selalu ditambahkan keju. Harganya berkisar antar Rp 7000- Rp 12.000,00. Kemasannya dibungkus dalam dos.

Saya ga mau spekulasi dalam memilih rasa. Langsung saya bilang ke mas penjualnya pesan rasa keju susu. Kurang lebih tiga menit menungggu akhirnya pesanan pun sudah bisa dibawa pulang. Sampai di rumah satu dos singkong rasa keju susu pun dimakan bersama –sama. Setelah mencoba mencicipi komentar manis keluar dari setiap orang yang mencobanya. Singkongnya terasa gurih, manis, asin, dan empuk. Pemberian kejunya pun ga tanggung-tanggung. Lumayan lah dengan harga segitu bis adinikmati dengan satu keluarga. Sampai niat makan malam saya urungkan akibat sudah kenyang oleh singkong tersebut.

Keesokkan malamnya, bapakku mencoba membeli dengan varian rasa yang berbeda. Waktu itu bapak membeli rasa keju+susu+strawberry. Hasilnya rasanya pas banget antara perpaduan manis, asin, dan asam. Boleh dibilang maknyuusss. Dua hari kemudian saya datang lagi kali ini tidak begitu ramai. Saya manfaatkan suasanan itu untuk berbincang dengan penjualnya. Saya penasaran apakah pembuatannya dipresto dulu atau tidak? Ternyata dugaanku salah. Mas penjualnya bilang cuma digoreng dua kali saja kok mbak. Saya sambung lagi, apa gara-gara pakai jenis singkong yang beda jenisnya?Enggak kok mbak seingkongnya sama, cuma pengolahannya ada perlakuan beda. Kita pakai resep Australi.

Gubraak, pikirku. Emang ada ya singkong di Australia? Salah sebut gandum kali ya?

Tapi dalam perjalanan pulang pun argument mas penjual ini masih saja aku bahas dengan adikku yang kebetulan mahasiswa teknologi pangan. Mungkin kalu dibilang pake resep ala-ala Malaysia saya ga akan mikir aneh-aneh secara memliki kondisi geografis hampir sama dan sama-sama negara tropis sehingga tanamannya pun ga jauh beda. Tapi ini Australia. Apa masnya dapet resep ini dari si kecil Isabella first child master chef Autralia yang kemaren sempat berkunjung ke Indo ya?Saya sampai berinisiatif browsing tentang keberadaan singkong di negeri kangguru itu. Dan akhirnya saya nemu dari situs www.casstech.com.au/. Dalam situs tersebut dibahas tentang perkembangan tanaman singkong di Australia.

Sebagai orang awam apapun yang dikatakan mas penjual itu saya mahfum. Mungkin pembelaan dan berusaha menutup-nutupi resep rahasianya yang terdesak oleh keisengan saya yang mempertanyakannya. Atau mungkin bagian dari strategi marketing agar bisa lebih menjual. Maklum orang Indonesiakan gengsi abis. Jadi mungkin akan lebih mantab untuk mengkonsumsi singkong keju tersebut kalau dibilang pakai resep Australia daripada dibilang pakai resep asli Gunungkidul (daerah yang cukup kondang dengan olahan dari singkongdi Jogjakarta). Atau mungkin ternyata orang Australia juga penggemar singkong. Wow, kalau iya berarti kita ga perlu malu untuk lebih mengeksplore singkong daripada gandum. Itung-itung untuk mengurangi ketergantungan impor dan pemberdayaan pangan lokal.

Balik lagi ke warung singkong keju 12 rasa. Menurut saya tempat ini recommended banget terutama buat para penggemar singkong. Kalau anda datang dari selatan tepatnya di sebelah kiri jalan utara PDAM Tirtamarta. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun