Mohon tunggu...
Dwiretno Wulandari
Dwiretno Wulandari Mohon Tunggu... -

Challange yourself to always dare to face your challenge

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak (sekarang): Dewasa Sebelum Waktunya

6 April 2012   18:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah!Itulah kata yang bisa kuucap ketika aku iseng-iseng download lagu anak-anak waktu jaman masih bocah.Yupz, tepatnya aku anak-anak era 90-an.

Gimana nggak bersyukur karena di era itu apa yang perlu kita dapetin kayak bener-bener didukung oleh media. Masih pada ingetkan dulu banyak acara musik anak-anak, yang materi musiknya memang pass banget ma usia kita (anak-anak angkatan 90an). Hampir tiap sore ada aja acara yang menayangkan acara musik anak, tinggal pilih channel aja,hehe. Beda banget ma jaman sekarang, hanya beberapa yang memberi ruang bagi kreatifitas anak-anak secara utuh. Malahan anak-anak sekarang tumbuh seperti karbitan. Banyak yang berkiblat ke orang-orang dewasa yang sebenarnya belum pantes buat usia mereka. Inget banget dulu aku ngefans banget ma Enno Lerian, Cindy Cenora, Tasya, Sherina, Bondan Prakoso (yang terakhir sampai sekarang juga tetep suka). Sampai-sampai kalau mau beli baju penginnya ngikutin style mereka. Rok berumbai dan kerah leher bulat, itu salah satu contoh baju kesukaanku dulu, hehe. Kalau kalian gimana???

Kalau boleh dibilang anak-anak sekarang ruang bermainnya istilahnya numpang di area orang dewasa. Buktinya banyak acara musik yang juga menampilkan anak-anak dengan style layaknya orang dewasa. Yang justru ga keluar purity of children-nya.Jadi sedih banget lihatnya. Takutnya justru di saat mereka dewasa nanti mereka seperti kekanak-kanakan karena masa kecilnya kurang bahagia.

Selain itu yang bikin ngenes adalah acara kartun yang kebanyakan anak-anak suka banyak yang diputar dijam-jam yang seharusnya mereka menunaikan kewajibannya belajar. Pagi sebelum berangkat sekolah mereka sudah disuguhi kartun. Efeknya mereka malas-malasan bersiap berangkat ke sekolah. Ntar menjelang malam, yang harusnya mereka belajar masih lagi disuguhi acara kartun. Padahal jamanku kecil dulu ada jam belajar masyarakat (19.00-21.00). Pada jam tersebut anak-anak sudah mulai belajar. Televisi pun seolah mendukung dengan tidak menyiarkan acara yang berbau anak-anak. Tapi zaman sekarang aturan tersebut seolah tidak ada.

Kalau boleh menyarankan lebih baik pemerintah melelaui lembaga yang telah ditunjuk lebih vocal dan buat aturan yang ketat terhadap konten-konten siaran yang berbau anak-anak, baik itu cerita yang ditampilkan maupun jam tayangnya. Jadi jangan cuma mengomentari acara-acara yang ditimbulkan orang dewasa tanpa memperhatikan anak-anak. Dewasa ada juga melewati tahap anak-anak. Apabila sedari anak-anak diberi suguhan hal-hal yang mendidik, menginspirasi, dan sesuai akhlaq harapannya kedepannya tumbuh menjadi pribadi yang baik pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun