Dalam satu bulan terakhir ini tiap weekend saya dan suami mencoba cara baru dalam berolah raga, yaitu naik sepeda. Pertama kali bersepeda bersama dengan pasangan melalui rute yang tidak terlalu jauh dari rumah, kebetulan saat itu waktu sudah mejelang magrib. Apa yang kami rasakan? Ternyata ada kepuasan tersendiri dalam bersepeda. Bagi saya pribadi rasanya fisik tidak terlalu dipaksa jika dibandingkan dengan berjalan kaki atau jogging.Â
Apa yang saya rasa tidak dirasakan oleh suami karena beliau sudah sering bersepeda dan fisiknya sudah terbiasa jadi tidak merasakan keluhan yang sama. Pijatan lembut dan semangat darinya akhirnya dapat menenangkan dan membantu pemulihan. Keesokan harinya saya masih bersemangat untuk bersepeda kembali.Â
Mengapa bersepeda begitu menyenangkan? Ternyata selain menyenangkan, bersepeda memberi manfaat yang banyak untuk kesehatan. Beberapa manfaat bersepeda menurut Amazfit di antaranya, dalam 20 menit pertama mengayuh, hormon stres (kortisol) penyebab insomnia dilepaskan dari tubuh.
Pada menit ke 40, aliran darah dan oksigen meningkat ke otak, lalu pada menit ke 45 giliran hormon kebahagiaan (endorfin dan serotonin) yang dilepaskan kedalam aliran darah sehingga dapat meningkatkan mood. Apabila setiap jarak yang ditempuh selama 60 menit, maka kita sudah menurunkan risiko penyakit jantung hingga kurang dari setengahnya dari orang-orang yang tidak melakukan olah raga sama sekali.
Tampak dari jauh kubah masjid Gurah yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang terbuat dari kayu disekitarnya. Ternyata itu merupakan warung-warung tempat warga menjual cinderamata. Sebuah kubah masjid dengan berat puluhan ton yang logikanya tidak mungkin terlepas dan terdampar jauh ke tempat lain dapat kita saksikan di sini. Menjadi pengingat betapa dahsyatnya musibah tsunami di Aceh saat itu sehingga ia mampu membawa kubah masjid dari Desa Lamteungoh ke Desa Gurah ini.Â
Dikisahkan dahsyatnya tsunami mampu mengapungkan atap masjid hingga sampai ke desa mereka. Di sudut kiri atap masjid juga terdapat bangunan seperti bale-bale yang berisi foto dan gambar yang menceritakan sejarah tsunami berikut benda-benda yang masih tersimpan sebagai saksi sejarah tempat ini.
Timbul rasa penasaran, saya bertanya ke ibu tersebut apakah ramai orang yang berkunjung kesini mengingat lokasinya yang lumayan jauh dan sedikit tersembunyi. Di luar dugaan, ternyata tempat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara, seperti dari Singapura, Thailand dan Brunai Darussalam. Â Jika pengunjung menggunakan bus, maka busnya harus parkir diujung jalan sana karena lokasi menuju tempat ini jalannya agak sempit.