Mohon tunggu...
Vera Wati
Vera Wati Mohon Tunggu... -

Ketika hidup tak memiliki tujuan, ketika itulah matinya sebuah kehidupan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bulan Duka Bencana

15 Desember 2010   02:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:44 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kau saksi bisu

Kala saksikan kekasih merana karena janji palsu

Kala pangeran didaulat lalu terhenyak lesu

Kala tamu dipaksa meneguk racun bercampur madu

Hanya Tuhan-lah tempat mengeluh dan mengadu

Dialah sumber cinta dan muara rindu

Mendengar syair pilu itu, Zainab lari menghampirinya seraya memekik sedih,  "Saudaraku, oh seandainya kematian datang menyambarku.. Biarlah maut merenggutku agar tak kusaksikan bencana ini!! Angin kencang menerpa wajah Zainab yang sembab. Al-Husain dengan lembut mengelus kepala adiknya sambil menghiburnya, "Adikku, jangan biarkan setan melenyapkan ketabahanmu! Seluruh penghuni dunia pasti akan berhenti pada titik terakhir kehidupan. Kakek dan ayahmu, meski manusia-manusia sempurna, juga mengalaminya. jangan mangoyak-oyak baju dan menarik-narik rambut karena kematianku." Al-Husain menuntun Zainab menuju kemahnya. Para peserta kafilah sibuk menyalakan api unggun dan mendirikan tenda-tenda dalam jarak yang berdekatan.

Sementara itu, di Kufah, Ubadillah menunjuk Umar bin Sa'd bin Abi Waqqash sebagai panglima pasukan terdiri atas lima ribu tentara yang dikerahkan untuk mengepung dan memaksa Al-Husain dan kafilahnya untuk mengakui Yazid sebagai pemimpin. Debu-debu mengepul menutupi udara. Umar bin Sa'd  dan pasukannya meninggalkan halaman istana Ubaidillah bin Ziyad menuju Nainawa. Pesta perburuan segera dimulai!!

Sejarah menggelar drama nyata…

“Pesta darah” di penghujung Dzil Hijjah…

Bumi tandus tampilkan konvoi “Duka Bencana”…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun