H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo atau yang biasa kita sapa dengan "Pak Prabowo" Â lahir di Jakarta 17 Oktober 1951 merupakan seorang mantan Perwira TNI Angkatan Darat. Selain seorang Perwira, Pak Prabowo juga seorang pengusaha dan tentunya seorang politisi. Pak Prabowo merupakan anak mantan menteri ekonomi Indonesia Soemitro Djojohadikusumo dan cucu Raden Mas Margono Djojohadikusumo yang merupakan anggota BPUPKI dan juga pendiri Bank Indonesia. Sebelum beliau masuk dalam dunia bisnis dan politik, Ia menempuh pendidikan dan jenjang karir di bidang militer selama 28 tahun. Pak Prabowo juga lulus dari program pelatihan militer Amerika pada tahun 1980. Pak Prabowo keluar sebagai lulusan terbaik di akademi militer dan karirnya melejit ketika menjabat sebagai wakil "Kopassus".
Ketika sudah tidak aktif lagi dalam dunia militer ia menetap di Yordania dan beberapa negeri Eropa dan mulai memasuki dunia bisnis.
Setelah balik ke Indonesia Pak Prabowo berkecimbungan dengan dunia politik. Ekonomi adalah sesuatu yang diperjuangkan Pak Prabowo dimana ia menjabat sebagai ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) dan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) menjadi bukti kepedulian beliau terhadap kepentingan ekonomi rakyat kecil.
Ir. Joko Widodo atau lebih akrabnya kita kenal sebagai "Jokowi" lahir di Surakarta, 21 Juni 1961.  Dia terlahir dari keluarga miskin dimana ayahnya berprofesi sebagai tukang kayu biasa. Hidup Jokowi pada saat itu jauh dari kecukupan dan harus membuatnya hidup mandiri untuk memenuhi keperluan sekolah dan uang  jajan dengan berprofesi sebagai kuli panggul, pedagang kecil, ojek payung hingga menjadi tukang kayu untuk membantu ayahnya.
Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan pernah merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Kemudian ia kembali ke Solo dan berkerja di CV. Roda Jati perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan. Setelah merasa cukup beliau memulai berbisnis sendiri dari bermodal yang kecil yang ada yaitu pengalaman yang pernah ia miliki, Jokowi yang memulai usaha dengan menjaminkan rumah kecil satu-satunya, akhirnya berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.
Menjadi pengusaha mebel, Jokowi bertemu dengan Micl Romaknan, pria bekebangsaan Prancis yang diketahui orang yang memberinya nama panggilan Jokowi.
Secara garis besar Jokowi tidak ada apa-apanya dibandingkan Pak Prabowo. Pak Prabowo yang tegas, pintar, berpendidikan, berpengalaman di luar negeri, Â tegas dan menpunyai konsep ekonomi yang bagus jauh lebih pantas dibandingkan Pak Jokowi untuk menjadi presiden RI apalagi Jokowi belum tuntas jadi Gubernur di DKI Jakarta, lantas bagaimana bisa Jokowi memenangkan pilpres 2014?
Ternyata jawabannya adalah Indonesia belum cukup maju untuk mempunyai presiden seperti sosok Pak Prabowo. Jokowilah yang mampu menjalankan Indonesia berproses untuk menjadi negara yang lebih maju. Dimulai dari keberhasilan beliau dari dirinya sendiri yang merintis karir dari nol hingga menjadi orang besar, ia juga sudah membuktikannya melalui karirnya sebagai walikota Solo selama dua periode dan menjadi Gubernur DKI Jakarta yang sudah banyak dirasakan dampak positifnya oleh warga DKI.
Mengapa harus Jokowi? Karena kelebihan-kelebihan yang unik yang dimiliki oleh Jokowilah yang bisa memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada di pemerintahan tanah air kita ini seperti gaya blusukannya yang bisa secara langsung mengontrol bawahan-bawahannya dalam melakukan pekerjaannya karena selama ini Presiden-presiden kita sudah cukup bagus hanya saja bagaimana kanan-kirinya, kubu-kubunya, dan bawahan-bawahannya.
Keberhasilan kebijakan seorang pemimpin tak terlepas dari bawahannya oleh karena itu terkadang seorang pemimpin harus turun langsung ke lapangan untuk memastikan apa yang di perintahkan itu benar-benar dikerjakan dengan baik karena inilah yang sering terjadi di negara ini "macet dibawah" entah di korupsi, di jadikan permainan proyek, dll.
Jokowi merupakan sosok orang yang benar-benar ingin memperjuangkan hak rakyat dan bercermin sebagai pelayan untuk rakyat. DARI RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT.