Mohon tunggu...
Andre Ilham
Andre Ilham Mohon Tunggu... -

Pemilik blog http://andreilham.wordpress.com (I Can Always Make You Smile).

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hari NKRI Berganti Khilafah Semakin Dekat

9 Februari 2012   14:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia hancur 2017 karena runtuhnya kedaulatan energi dan pangan. Dimulai dari legalisasi perdagangan bebas 2014. Banyak kebutuhan pangan datang dari luar negeri membuat petani indonesia bangkrut. Tidak hanya itu, para pengusaha lokal juga harus bersaing. Dan ekonomi semakin buruk ketika orang Indonesia kalah bersaing.

Tahun 2015, karena bertani sudah tidak menguntungkan, para petani menjual tanah mereka. Kementrian pertanian akan mengalami kesulitan karena banyak daerah pertanian yang dijadikan residensial atau perumahan. Bahkan kini tren industri justru bergeser ke urusan properti. Beberapa peraturan dilanggar demi investasi dan keuntungan.

Tahun 2016, efek pemanasan global menyebabkan perubahan iklim di daerah katulistiwa tambah memperburuk keadaan pertanian di indonesia. Tahun 2017 Indonesia bergantung pada impor beras. Jika ini terjadi bayangkan bila pihak korporasi asing memutuskan hubungan diplomatik. Indonesia akan mengalami kelaparan massal. Atau jika pihak luar menaikan harga beras demi keuntungan, jelas Indonesia murni akan hancur.

Pemerintah bukan tidak membaca gejala ini? Makanya saat ini pemerintah sudah gembar-gembor soal peralihan dari beras ke sumber pangan lainnya seperti jagung, kentang, dan sebagainya. Bisa jadi pemerintah sudah memprediksi akan runtuhnya kedaulatan pangan di 2017, atau mungkin pemerintah itu sendiri yang menjadi agen korporasi asing demi memuluskan program di 2017 bahwa mereka bisa menguasai lahan-lahan strategis di Indonesia.

Kerusuhan mulai merebak di mana-mana. Rakyat tidak mau tahu, yang penting bagi mereka pemerintah telah salah arah dan telah menjual bangsa ini kepada asing. Kebencian kepada asing merebak dan kondisi chaos melebihi peristiwa Malari dan Mei 1998. Setelah itu di penghujung 2018 kefrustasian dan kepasrahan yang luar biasa melanda bangsa Indonesia.

Kapitalisme menjadi kata paling populer untuk dihujat di samping liberalisasi dan neo-kolonialisme. Tawaran sosialisme tak dapat membantu karena sudah kena stigma komunis (yang diartikan secara sederhana sebagai anti Tuhan). Maka kesempatan bagi kalangan pendukung khilafah memanfaatkan momentum. 2019 sang juru selamat datang melalui konsep khilafah yang kian populer di telinga masyarakat.

Tahun 2020 NKRI berganti Khilafah Islamiyah. Lantas apa yang akan kita lakukan saat itu? Menerima, menolak, melawan? Semuanya pasti punya konsekuensi. Tetapi yang jelas negeri ini tak pernah terlepas dari tragedi. Katakanlah jika Prancis mengalami lima kali revolusi. Bisa jadi Indonesia lima kali lipatnya. Atau mungkin kita sedikit pragmatis seperti bunyi iklan, "Apapun makanannya yang penting minumnya..., Apapun sistemnya yang penting rakyat sejahtera."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun