Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Awas! Daging dan Sapi Impor Dapat Mengganggu Kesehatan

25 Juli 2016   22:18 Diperbarui: 25 Juli 2016   22:45 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bila anak laki-laki  yang mengkonsumsi hormone pertumbuhan diatas Ambang Batas Residu (MRL)  menjadi  dewasa akan memberikan resiko  tinggi menderita kanker prostat. Pada wanita dewasa akan memberikan resiko menderita : hiperlipidemia dan juga memberikan resiko tinggi menderita kanker payu dara.

Gambar 5.Anak laki-laki umur    Gambar 6.Anak perempuan umur 4 thn

4 tahun dapat  menghamili wanita   dapat hamil  dan melahirkan

Gambar 7. Konsumsi daging berhormon  Gambar 8: Konsumsi daging ber-

diatas MRL mendorong Limphedemia     hormone diatas ambang MRLmen-

primer pada wanita dewasa.                      dorong Kanker payu dara.

Sumber                                                                    

Menghitung residu  hormon  produk hewani kaitan dengan  ADI.

MRL(maximum residue level) atau kadar maksimum residu hormon yang di-izinkan oleh suatu negara dijumpai dalam produk hewani yang dikonsumsi  bagi negara-negara yang mengizinkan penggunaan hormon pertumbuhan. Bagi Indonesiadan Negara-negara Uni Eropahmelarang penggunaan hormon pertumbuhan bagi  produk hewani yang akan dikonsumsi manusia . Suntikanhormon trebolonasetat  (TBA):  300 mg di-inplant dibelakang telinga. Sesudah  63 hari  dari suntikan  di-dalam daging  paha dijumpaiTBA  : 0,04  ppb per gram daging paha     tetapi dalamdaging  hati : 1,42 ppb setiap gramdaging  hati (Dixon and Heitzman, 1983). Sedangkan  ADI(acceptable daily intake)  dari  trenbolon asetat (TBA)  menurut FAO/WHO 1987 adalah 0,0-0,1 ppb/gr/kg berat badan.  Sesuai ADI  TBA  yang ditetapkan FAO/WHO  bagi Indonesia berat badan rata-rata  60 kg atau  ADI harus dibawah:   60 X 0,1 pbb =  6 ppb/kapita/hari. Seorang berat badan  60 kg yang meng-konsumsi daging paha 100 gr atau 1 ons  atau  0,1  kg  maka TBA yang dikonsumsi 100 X 0,04 =  4 ppb.masih  dibawah ADI yaitu:    6 ppb/hari/kapita. Tetapi bagaimana mengkonsumsi hati 100 gr akan mengkonsumsi TBA : 100 X 1,42 ppb = 142 ppb  jauhdiatas ambang batas ADI yaitu 6 mg/kapita/hari sehingga dinegara menggunakan hormon pertumbuhan pada ternak yang  dikonsumsi dilarang mengkonsumsi hati sapi  atau offal meat yang disuntik hormon. Yang boleh  dikonsumsi hanya edible meat atau daging yang dapat  dikonsumsi sesudah melampaui masa withdrawel time misalnya trebolon asetat sesudah 60 hari dari saat inplant baru di-izinkan dipotong. Sedangkan offal meatatau daging afkir tidak di-izinkan untuk dikonsumsi oleh manusia. Hati misalnya dinegara-negara menggunakan hormon pertumbuhan  tidak ada nilainya bagi sapi yang disuntik hormon. Bila meng-ekspor  hati  dari sapi yang menggunakan hormon  pada dokumen ekspor: tertulis:  not use for human consumption.

Indonesia menjadi pasaran jeroan sebab hati dipergunakan  sebagai makanan khusus gulai hati memiliki nilai tersendiri.. Jadilah Indonesia tong sampah jeroan sapi dari negara-negara yang masih menggunakan hormon pertumbuhan. Yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Standar Nasional Indonesia (SNI) Batas Maksimum Residu (MRL)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun