Mohon tunggu...
chintia otami
chintia otami Mohon Tunggu... -

dr umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Gejala Awal Kanker Nasofaring

22 Maret 2014   03:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Karsinoma Nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia dan masuk dalam lima besar tumor ganas dengan kekerapan tersering. Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring. Deteksi dini merupakan kunci keberhasilan pengobatan karsinoma nasofaring. Terlambatnya diagnosis akan menyebabkan turunnya angka harapan hidup. Oleh sebab itu penting sekali untuk mengenali gejala awal karsinoma nasofaring.

Di Indonesia, kasus karsinoma nasofaring diperkirakan terjadi 7000-8000 kasus per tahun.Ras mongoloid merupakan faktor dominan timbulnya kanker nasofaring, sehingga kekerapannya cukup tinggi pada penduduk Cina Bagian Selatan, Hongkong, Vietnam, Thailand, Singapura dan Indonesia. Dijumpainya virus Epstein Barr pada hampir semua kasus telah mengkaitkan virus ini dengan karsinoma nasofaring.

Banyak Faktor yang mempengaruhi virus ini. Faktor letak geofrafis, rasial, jenis kelamin, genetic, pekerjaan, lingkungan, kebiasaan hidup, kebudayaan, sosial ekonomi, infeksi kuman atau parasit. Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah iritasi bahan kimia, asap sejenis kayu tertentu, kebiasaan memasak dengan bahan atau bumbu masak tertentu dan makan makanan terlalu panas. Pada penelitian juga didapatkan hubungan antara karsinoma nasofaring dengan kegemaran mengkonsumsi ikan asin dan makanan yang diawetkan.

Gejala dan tanda karsinoma nasofaring dapat dibagi menjadi gejala nasofaring, mata, telinga, saraf dan leher. Gejala nasofaring berupa pilek lama, ingus dapat encer ataupun kental, bernanah dan berbau, dapat terjadi pula mimisan yang berulang-ulang. Gejala mata berupa pengelihatan double karna penyebaran kanker. Gejala telinga berupa telinga berdenging, nyeri telinga, dan telinga kurang dengar. Gejala saraf berupa sakit kepala yang terus menerus, sensibilitas di pipi berkurang, sukar menelan, dan suara menjadi hilang. Apabila terdapat penyebaran ke kelenjar getah bening leher, maka dapat terjadi pembengkakan di leher. Kadang-kadang pasien datang karena benjolan di leher saja, karena sebelumnya tidak terdapat keluhan lain.

Jika dicurigai adanya kanker nasofaring, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut meliputi pemeriksaan nasofaring dengan kaca nasofaring, peeriksaan saraf kranial, biopsy jaringan, pemeriksaan serologi virus Epstein Barr, dan pemeriksaan pencitraan dengan menggunakan foto roentgen dan ct scan untuk mendiagnosis, menentukan lokasi dan penyebaran kanker.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun