Selamat datang dan selamat membaca
2 minggu lalu saya mengsubmit karya ilmiah saya di salah satu jurnal yang berakreditasi Sinta 2. Karya itu saya buat untuk memenuhi syarat kelulusan saya. Dan dihari ini, saya mendapat kabar dari pihak jurnal mengenai jurnal saya tersebut. Ternyata, hasil di TOLAK.
Sangat menyesakkan tentunya. Walaupun saya sudah berdoa agar Tuhan melapangkan hati saya saat menerima hasilnya nanti, tapi ternyata PENOLAKAN tetaplah menyakitkan. Agak ragu untuk memberitahu orang tua saya, namun saya tetap memberanikan diri untuk memberitahukannya. Toh diterima atau ditolak adalah sebuah respon yang wajar dalam setiap interaksi yang kita lakukan. Tinggal bagaimana kita menyikapi penerimaan dan penolakan yang kita terima.
Walaupun kecewa diawal, saya menerima emosi kekecewaan diri saya bahwa itu adalah respon yang wajar. Tidak apa-apa bersedih, ungkapkan semua, terima dan mari kita tata lagi. Ditolak di salah satu jurnal, berarti kita hanya harus memperbaiki dan mencari jurnal lain.
Mari berusaha lagi. Tidak ada proses yang mudah. Terima, nikmati dan hadapi. Kita semua selalu dalam proses masing-masing. Tidak usah meremehkan diri sendiri, hanya karena sebuah kegagalan. Cari tahu letak kesahalannya dan mari kita perbaiki.
Bagi yang mau kisahnya juga dibagikan dalam bentuk cerita bisa kirim di gmail berikut yahh...
k9drani@gmail.com
Salam hangat,
Minni
