Hari Guru Nasional Indonesia 2024 baru saja berlangsung. Hari-hari itu telah dipenuhi oleh bunga, kue tar, aneka kado dari siswa untuk para guru di sekolah-sekolah Indonesia. Terlepas dari itu, momen Hari Guru Nasional (HGN) 2024 ini makin spesial tatkala Pidato Presiden RI Ke-8, Prabowo Subianto tersiar luas.Â
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti berhasil mengundang Presiden Prabowo Subianto dalam acara penutup rangkaian kegiatan HGN 2024 Â di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur pada 28 November, hari Kamis lalu. Kita dapat menyaksikan dan mengamati kembali pidato sambutan Presiden Prabowo Subianto yang disiarkan melalui kanal youtube televisi nasional maupun kanal resmi Sekretariat Presiden.Â
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di penghujung HGN 2024 itu berhasil membuat guru-guru yang hadir di lokasi bersorak gembira. Kebahagian guru juga dapat dirasakan bukan hanya dari yang hadir  namun juga dari guru yang menyaksikan lewat layar kaca kemudian menyebarluaskan rasa bahagianya di grup dan status WhatsApp.
Lantas, Â mengapa itu dapat terjadi? Mengapa tuturan dalam pidato dapat membahagiakan pendengarnya?Â
***
Kalau kita setuju terhadap "analogi posisi " antara Presiden Prabowo dan kita para guru adalah hubungan "sepasang kekasih", maka lebih asyik kiranya, Â jika kita menganalisis momen sambutan pidato beliau lewat konsep lima bahasa cinta yang dijelaskan oleh Dr. Gary Chapman mengenai The 5 Love Languages.Â
Bahasa cinta dalam konsep Chapman memang  awalnya bersifat literel, terfokus pada hubungan romantis atau asamara. Bentuk bahasa cinta  tersebut digolongkan menjadi lima yaitu kata-kata positif (Words of Afirmation), waktu (quality time), hadiah (Receiving Gifts), pelayanan ( Acts of Service) dan sentuhan fisik (Physical Touch).
Seiring berjalannya waktu, konsep "Lima Bahasa Cinta" ini berkembang ke ruang yang lebih dari sekedar hubungan asmara. Perkembangan konsep ini melalui kolaborasi dengan ahli lain yang mengadaptasi konsep dari Dr. Gary Chapman tersebut ke konteks yang lebih luas, termasuk dalam konteks pengasuhan anak dan juga komunikasi di lingkungan kerja.
Berdasarkan penjelasan tersebut, inti dari konsep ini menganggap "bahasa cinta" sebagai "kode" khusus yang digunakan untuk mengomunikasikan cinta. Dengan begitu, fokusnya adalah pada tindakan atau ekspresi konkret yang dapat mempererat hubungan emosional. Dalam konteks ini yakni presiden dan guru. Kita dapat menemukan lima jenis bahasa cinta yang diberikan oleh Presiden Prabowo kepada guru di acara penutupan HGN 2024.
1. Mengandung kata-kata positif kepada guru (Words of Afirmation)Â
Konsep Words of Afirmation sebagai bahasa cinta  ini mengacu pada cara seseorang merasa dicintai dan dihargai melalui kata-kata positif, pujian, atau pengakuan verbal. Presiden Prabowo Subianto meberikan itu dengan baik. Beliau tidak segan dan secara tegas memberikan pujian atau ungkapan yang mendukung, menyemangati, atau mengungkapkan kasih sayang secara verbal kepada para guru.
Setidaknya kita dapat menemukannya dalam kalimat-kalimat berikut ini.
" Intinya, atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia saya hadir di sini untuk mengucapkan terima kasih kepada para guru. Tidak akan ada negara yang berhasil tanpa guru. Saya berdiri di hapadan saudara-saudara  sebagai presiden Republik Indonesia karena guru-guru saya baik."Â
" Karena bagi saya guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak bagi berdirinya sebuah negara. "
2. Menyediakan waktu yang bermakna untuk guru (Quality Time)
Konsep "Quality Time" adalah salah satu dari lima bahasa cinta. Â Dengan menyediakan waktu dengan kehadiran fisik dan perhatian yang diberikan secara langsung, itu dapat menjadi cara utama untuk merasakan kasih sayang dan kedekatan emosional. Presiden Prabowo menunjukan bahasa cinta ini dengan baik.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa beliau hadir untuk berterima kasih langsung kepada guru. Â Beliau juga berupaya menegaskan bahwa menghadiri acara puncak HGN 2024 untuk berjumpa guru-guru sangat penting dibanding menghadiri acara lainnya.
"Sebenarnya saya juga mendapat undangan dari negara tetangga kita. Tetapi bagi saya guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil. Negara hanya bisa Makmur makanakala Pendidikan negara itu berhasil. Dan kunci keberhasilan bagi Pendidikan adalah para guru. Untuk itu saya memilih hadir di sini di tengah para guru."Â
3. Â Menunjukkan tindakan melayani guru (Acts of service)
Bahasa cinta selanjutnya yaitu "Acts of Service". Bahasa cinta ini memang lebih kepada tindakan melayani daripada kata-kata atau menyediakan waktu dan kesempatan. Tindakan ini mencerminkan cinta, perhatian, dan komitmen. Dalam pidato sambutan Presiden Prabowo tersebut, beliau mengatakan bahwa salah satu bentuk dari pada strategi pemerintah adalah dengan memberi makan bergizi untuk anak-anak Indonesia dan ibu-ibu hamil. Itu termasuk bahasa cinta "Acts of Service" secara umum.Â
Terlepas dari itu, bahasa cinta "Acts of Service" kepada guru di momen pidato Presiden Prabowo Subianto itu juga terasa  ketika beliau mengajak para menteri dan jendral yang hadir untuk memberikan persembahan hiburan kepada para guru yang hadir. Presiden bersama menteri dan jenderal pun menyanyikan lagu hymne guru dan beberapa lagu anak-anak untuk para guru.
" Saudara-saudara sekalian terima kasih sumbangsih saudara. Dan saya ingin, karena ini selalu di Indonesia, gubernur, menteri, jendral, selalu dihormati selalu dikasih pelayanan yang baik. Sekali-kali menteri jendral harus menghibur guru. Bagaimana setuju? Saya minta para menteri yang memiliki kemampuan menyanyi untuk naik ke sini."
... Kami sekarang yang memegang tanggung jawab  pemerintahan. kami menempatkan pendidikan nomor satu dalam APBN kita. Dan tidak tanggung-tanggung, saya kira pertama kali dalam sejarah Indonesia, alokasi pendidikan dalam APBN tahun 2025 adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia."Â
4. Menyampaikan penghargaan berupa hadiah (Receiving Gifts)
Bahasa cinta "Receiving Gifts" terjadi dalam bentuk penghargaan kepada orang lain sehingga orang tersebut merasa dihargai dan dicintai ketika mereka menerima hadiah. Baik itu berupa benda, pengalaman, atau bahkan kenangan. Bagi para guru yang  hadir di Velodrome, Rawamangun, acara tersebut adalah bentuk bahasa cinta nyata yang memberi pengalaman bagi para guru.Â
Selain itu, dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyampaikan sejumlah "hadiah kebijakan" berupa peningkatan kesejahteraan bagi guru. Hal tersebut tentu akan membahagiakan guru. Â Penghargaan berupa hadiah adalah tanda peduli dan ingin memberikan sesuatu yang memiliki makna bagi orang yang dicintai. Ini bisa berupa hadiah besar atau kecil, yang penting adalah nilai manfaat dari pemberian tersebut. Bahasa Cinta ini dapat ditemukan di antaranya dalam kalimat pidato Presiden Prabowo Sugianto berikut ini,
" Anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan Non ASN, naik pada tahun 2025 menjadi 81,6 triliun rupiah. Naik 16,7 triliun untuk kesejahteraan guru."
" Insya Allah dalam waktu yang tidak lama lagi, saya akan menempatkan televisi yang cukup canggih di setiap sekolah, di seluruh Indonesia."
5.  Memberikan sentuhan kasih sayang secara langsung  ( Physycal Touch)
Konsep "Physical Touch" adalah salah satu dari lima bahasa cinta yang sepertinya paling kontekstual untuk sepasang kekasih. Bahasa cinta ini berfokus pada bagaimana seseorang merasa dicintai dan dihargai melalui sentuhan fisik, seperti dengan memeluk, mencium atau memberi sentuhan lembut.  Kendati demikian,  kita dapat menemukan bahasa cinta ini sebagai dampak psikologis dari sentuhan  emosional, kenyamanan, dan rasa kasih sayang. Sebagaimana yang dapat ditemukan dalam isi pidato Presiden Prabowo misalnya pada kalimat,Â
" Para guru yang saya hormati. Saya merasakan ada ikatan batin dengan saudara-saudara karena orang tua saya juga guru. Mungkin karena orang tua saya guru, ya dia sudah mencuci otak saya, bahwa guru itu benar-benar adalah pelopor dan pahlawan pembangunan bangsa Indonesia. "
Terlepas dari itu, kehadiran Presiden Prabowo untuk memberikan secara langsung ucapan terima kasih dan selamat hari guru tersebut juga dapat dikatakan sebagai bahasa cinta "Physical Touch". Â Sebab, guru dapat mendengarkan langsung apresiasi kata-kata positif dari beliau. Presiden Prabowo juga menyempatkan diri untuk bersalaman dengan sejumlah audiens ketika beliau turun dari podium. Audiens yang sebagian besar adalah guru tentu merasakan sentuhan langsung ini.Â
Selain itu, sebelum membuka pidatonya, Â Presiden Prabowo juga sempat memberi apresiasi Anugrah Guru Hebat Indonsai 2024 secara langsung kepada Mbah Guru Matematika atau dikenal dengan Mbah Melan, dan juga kepada Guru SD bernama Kuswanto yang mendirikan gubuk baca.
Analisis kelima bahasa cinta ini mungkin terkesan metaforis, interpretatif dan berlebihan, tetapi demikianlah cara paling tepat dalam membicarakan bahasa cinta dalam bentuk universal. Â Sebab "bahasa cinta" dalam konsep ini memang telah berkembang untuk mempromosikan komunikasi yang efektif melalui berbagai hubungan dan ekspresi.Â
Artinya, seseorang  dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui penggunaan "bahasa cinta"  ini, bukan dalam arti pasangan suami istri, pacar, atau hubungan romantis saja, namun di berbagai konteks sosial berdasarkan sentimen rasa "bahagia" atau kasih sayang. Berdasarkan penjelasan tersebut, saya coba beranggapan bahwa yang membuat pidato Presiden Prabowo Subianto berhasil membuat guru merasa bahagia mendengarnya adalah karena pidato beliau mengandung bahasa cinta.Â
Presiden Prabowo tidak mengedepankan bahasa teoritis atau pun bahasa "birokasi" yang kaku, namun beliau hadir membawakan "bahasa cinta".  Sambutan pidato Presiden Prabowo tersebut mengandung lima jenis bahasa cinta yang ternyata justru  lebih "mengena" di hati, melampaui sejumlah realita yang mungkin saja memang belum terjadi.Â
Sumber:
Konsep dan Aplikasi "Lima Bahasa Cinta" :
- https://www.jurnal.minartis.com/index.php/jkomdis/article/view/1363/1201
- https://theeducatorsroom.com/five-love-languages-for-teachers/
Tayangan pidato:
https://www.youtube.com/watch?v=0sybVH6j_v8&t=823s
https://www.youtube.com/watch?v=kzSbL1W63uY&t=3800s
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H