5.  Memberikan sentuhan kasih sayang secara langsung  ( Physycal Touch)
Konsep "Physical Touch" adalah salah satu dari lima bahasa cinta yang sepertinya paling kontekstual untuk sepasang kekasih. Bahasa cinta ini berfokus pada bagaimana seseorang merasa dicintai dan dihargai melalui sentuhan fisik, seperti dengan memeluk, mencium atau memberi sentuhan lembut.  Kendati demikian,  kita dapat menemukan bahasa cinta ini sebagai dampak psikologis dari sentuhan  emosional, kenyamanan, dan rasa kasih sayang. Sebagaimana yang dapat ditemukan dalam isi pidato Presiden Prabowo, misalnya pada kalimat,Â
" Para guru yang saya hormati. Saya merasakan ada ikatan batin dengan saudara-saudara karena orang tua saya juga guru. Mungkin karena orang tua saya guru, ya dia sudah mencuci otak saya, bahwa guru itu benar-benar adalah pelopor dan pahlawan pembangunan bangsa Indonesia. "
Terlepas dari itu, kehadiran Presiden Prabowo untuk memberikan secara langsung ucapan terima kasih dan selamat hari guru tersebut juga dapat dikatakan sebagai bahas cinta "Physical Touch". Â Sebab, guru dapat mendengarkan langsung apresiasi kata-kata positif dari beliau. Presiden Prabowo juga menyempatkan diri untuk bersalaman dengan sejumlah audiens ketika beliau turun dari podium. Audiens yang sebagian besar adalah guru tentu merasakan sentuhan langsung ini.Â
Selain itu, sebelum membuka pidatonya, Â Presiden Prabowo juga sempat memberi apresiasi Anugrah Guru Hebat Indonsai 2024 secara langsung kepada Mbah Guru Matematika atau dikenal dengan Mbah Melan. Dan juga kepada Guru SD bernama Kuswanto yang mendirikan gubuk baca.
Analis kelima bahasa cinta ini mungkin terkesan metaforis, interpretatif dan berlebihan, tetapi demikianlah cara paling tepat dalam membicarakan bahasa cinta dalam bentuk universal.  Sebab "bahasa cinta" dalam konsep ini memang telah berkembang untuk mempromosikan komunikasi yang efektif melalui berbagai hubungan dan ekspresi. Artinya, seseorang  dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui penggunaan "bahasa cinta"  ini, bukan dalam arti pasangan suami istri, pacar, atau hubungan romantis saja, namun berdasarkan sentimen rasa "bahagia" atau kasih sayang.
Dengan demikian, saya coba beranggapan bahwa yang membuat pidato Presiden Prabowo Subianto berhasil membuat guru merasa bahagia mendengarnya adalah karena beliau tidak mengedepankan bahasa teoritis atau pun bahasa "birokasi" yang kaku, namun beliau hadir membawakan "bahasa cinta". Â Sambutan pidato Presiden Prabowo tersebut mengandung lima jenis bahasa cinta yang ternyata justru dapat lebih "mengena" di hati, melampaui sejumlah realita yang mungkin saja belum terjadi.Â
Sumber:
Konsep dan Aplikasi "Lima Bahasa Cinta" :
- https://www.jurnal.minartis.com/index.php/jkomdis/article/view/1363/1201
- https://theeducatorsroom.com/five-love-languages-for-teachers/
Tayangan pidato: