Kepada rumah,
Yang dari sumurnya terekam tubuh kecil ayah dan bunda
Maafkan kami belum sempat mengunjungimu lagi
Kepada sawah,
yang dari kesabarannya telah mengayomi banyak keluarga
Maafkan kami sudah enggan menyentuhmu lagi
Kepada pohon melinjo
Kepada sepeda tua
Kepada radio peninggalan Mbah
Maafkanlah, kami tidak membicarakan kalian lagi
      Â
Terima kasih untuk masa kecil yang hijau
Membekali kami dengan aroma surau
Dan juga suara kerbau
Jiwa kami pun terpikat
oleh hangatya anyaman tikar
merasakan nikmatnya berkelakar
Dan kini tersadar,
Rupanya waktu begitu cepat berputar
Dan tengoklah,
Kini kami sudah besar
Dunia di sekitar juga sudah besar
Cita-cita kami makin muluk dan besar- besar
Tergoda dengan orang-orang yang juga besar
Dan maafkanlah,
kami kadang jarang bersabar
cepat sekali meletakanmu di masa lalu
Wahai kampung halaman,
Bersama surat artifisial ini
Kami sebenarnya ingin menyapa momen
Yang kebetulan saja berkaitan dengan kalian
Kami cuma rindu kepada si Mbah yang telah tiada
Semoga beliau dalam kebahagiaan di surga
Itu saja.
Salam,
Doa dan rindu
Dari anak cucu
Marendra Agung J.W
30 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H