Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mudik dalam Ingatan

17 April 2023   23:46 Diperbarui: 17 April 2023   23:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana mudik tempo dulu.( Sumber foto: Kompas.com)


Orang-orang menyimpan dahaga dalam hati
yang terkuras oleh rutinitas imitasi duniawi
Orang-orang pun pulang
menjumpai yang sengaja ia tinggalkan
Sebab, lebaran adalah kenyataan cinta
Dan pekerjaan-pekerjaan adalah ilusi yang menyiksa

Bermacet-macetan di jalan adalah kesabaran
menanti roda nasib berhenti di jalan kebahagiaan
Berdesakan dalam kereta api  adalah daya juang
melompati angan-angan tuk keluar menuju kesejatian

Idul Fitri menyediakan tiket gratis
untuk  orangg-orang menjumpai kenangan manis
Bernama masa kecil
Bernama keluarga
Bernama kemurnian hari-hari
Bernama pohon, sungai dan juga rumah
 Yang belum terdefinisikan oleh kota-kota

Mudik dalam ingatan
Lebaran dalam kenangan
seperti susah yang menggemberikan
mirip getir yang begitu menyatukan
Bagai kakak beradik di ruang tamu
Bertengkar berebut saluran televisi
Berdamai di meja makan esok pagi

Marendra Agung J.W

April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun