Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengalahkan Matahari

15 April 2023   23:47 Diperbarui: 16 April 2023   03:24 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lelaki dan matahari. (Sumber: Pixabay.com)

Pertanyaan-pertanyaan menakutkan mewujud
selepas kita bersujud
Hitungan 1,2,3, dan detik-detik seterusnya
seolah menjadi perintah untuk kita menjawabnya sendiri

Sebab kita tak mampu berbicara denganNya
dan karena Dia  berdempetan dengan kabel-kabel dalam leher kita
Mengapa kita terus berdoa?
Sedangkan kelembutanNya  terus melayani kebodohan kita
Mengapa kita lelah? padahal tubuh ini terus bekerja atas kehendakNya?

Adakah kita sedang berupaya mengalahkan matahari ?
untuk memujiNya setiap hari,
untuk pura-pura tidak letih,
atau malah untuk melaporkan letih?
Sedangkan kita gamang mencari
jalan terbaik untuk berlari
untuk berjumpa rasa cinta paling sejati

Marendra Agung J.W
April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun