Saya sempat heran, mengapa selalu banyak anak-anak kecil (usia sekolah dasar) di mesjid ketika tarawih. Mereka tidak salat sebagaimana orang dewasa namun mereka kerap kali ketawa-ketiwi, melakukan canda, lari kesana-kemari, yang anehya tak membuat bergeming jemaah di sekitarnya yang merupakan bapak-bapak.
Suatu sore tatkala makan bersama keluarga, saya sengaja mengeluhkan kepada ibu tentang keponakanku, atau cucunya, sebaiknya ikut tarawih atau tidak.
" Dulu, kamu lebih parah, main sepeda di antara orang salat!" Tutur ibuku.
Saya dan mungkin juga sebagian besar teman-teman sejawat saya, rupanya juga sempat meresahkan Jemaah masjid. Dan saya lupa apakah " bapak-bapak" ada yang mengomeliku atau tidak. Yang kulihat saat ini, beberapa anak-anak kecil memang tidak didampingi oleh orang tua mereka sehingga kurang ada yang mengontrol.
Anak kecil yang tertib ketika salat tarawih, yaitu mereka yang berada di dekat orang tua mereka. Namun, jika mereka berada di bairs belakang bersama rombongan anak-anak kecil lainnya, maka sudah dipastikan akan membuat kegaduhan.
 " Kalau anak-anak ingin ke masjid, biarkan saja. Itu bagus!" tambah ibuku.
Kisah singkat dari ibuku itu memberi inspirasi kepadaku, untuk tidak lagi heran terhadap perilaku anak-anak ketika tarawih atau salat berjamaah di masjid. Boleh jadi, tarawih menjadi  keistimewaan waktu ramadan bagi anak-anak. Anak-anak kecil yang bergerombol di masjid itu beruntung sejak kecil dapat bergembira di masjid.
Coba bayangkan, ada berapa banyak anak kecil yang tak dapat merasakan kebahagiaan di tempat ibadah mereka? Atau ada berapa ribu anak yang terjebak di kolong jembatan? Bermain di pinggir jalan? Di rel-rel kereta api?.
Di luar bulan ramadan, masjid di lingkungan rumahku memang tak seramai ketika tarawih di bulan ramadan. Momen ramadan, khususnya tarawih, Â seperti waktu spesial bagi anak-anak untuk berkumpul bersama tetangganya di malam hari. Terlebih jika di awal ramadan ketika sekolah libur.
Lantas, mengapa kita capai-capai mengomeli dan mengusirnya? Bukankah mereka anak-nak yang belum paham tentang khusuk? Toh mereka tetap mengikuti gerakan salat, walau sambil dorong-dorongan.