Siapa sih yang tak ingin meraih kebahagian dalam hidup ini? Â Kita tentu juga mendambakannya bukan? Â Tapi apakah kita sudah mengetahui seperti apa dan bagaimana seluk beluk kebahagian itu ?
Sebagai anak muda tentu kita kerap memukul rata terhadap semua hal yang menyenangkan kita adalah pencapaian kebahagiaan yang sejati. Jangan-jangan ada perbedaan mengenai perasaan bahagia dengan  rasa senang belaka ?
Salah satu tokoh Psikologi Positif terkemuka, Martin Seligman, menyampaikan hasil risetnya tentang kebahagiaan. Â Terdapat tiga dimensi kebahagiaan, yang merupakan rute untuk menuju kebahagiaan sejati.
1. Pleasant Life, Senang tapi seperti ada yang kurang
Dimensi kebahagiaan pertama yaitu  pleasant life.  Kondisi perasaan ini adalah level terendah (dasar) dari kebahagiaan yang sejati. Seligmen menyebut perasaan ini dengan pleasure atau pun  enjoyment.
Kita merasakan emosi positif sebagaimana rasa enak, riang, ektase, euforia, orgasme, nyaman, antusias, semangat, dan lain sebagainya. Emosi positif tersebut timbul dari interaksi indrawi yang sedikit sekali atau bahkan tidak sama sekali melibatkan kognisi ( pikiran ).
Dimensi kebahagiaan ini cenderung bersifat sementara dan kerap membawa kita pada jurang kebosanan.  Sebagaimana ketika kita begitu suka bersepeda, makan  dimsum, bermain game,  memelihara kucing, mengoleksi jam tangan, dan lain sebagainya. Menurut Seligman, dimensi ini begitu sarat akan jebakan  yang dapat membuat kualitas diri tak berkembang.
2. Good Life, Perasaan lega dan kepuasan batin
Dimensi kebahagiaan kedua disebut good life. Kondisi perasaan dalam dimensi ini dinyatakan Seligmen dengan  gratification. Perasaan gratification ini tidak serupa dengan kesenangan seperti pleasure atau enjoyment tadi.
Pada kondisi ini,  kekuatan khas dan terbaik dalam diri akan menyala ketika melakukan kegiatan tertentu. Kekuatan dalam diri ini disebut Seligmen dengan strength dan virtue . Dua komponen tersebut dapat menimbulkan kepuasaan batin ketika  diaktualisasikan.