" lah punyamu itu PS apa?" Tanya ibunya bingung.
" Itu PS satu." Jelas Kepin  dengan muka masam.
" Hmm, yasudah ibu bilang ayah dulu. Tapi kamu janji, jangan lagi bergaul dengan  Cipruy! Jangan ngerokok lagi!"  Ucap ibunya tegas
***
   Semenjak kepergok oleh Kang Aeb, si Cipruy pun merasa was-was di mana-mana. Di jalanan, di rumah, di kamar tidur, di wc. Hingga di sekolah,  ia langsung menyandera Kepin dengan tanya,
" Hah, kamu bilang begitu ke Ibumu? Terus gimana ?" Cipruy menagih jawaban. Â
" Iya, nanti ayahku akan pulang membawa PS dua, makanya mulai sekarang aku enggak bisa pulang bareng kamu.  Aku mau main ps, mau lekas pulang." Kepin  menjelaskan.  Dan Cipruy  pun mengingat baik-baik jawaban Kepin. Barangkali  itu dapat menjadi ide apabila ia mengalami hal serupa, pikir cipruy.Â
Sepulangnya dari sekolah,  Cipruy langsung mengurung diri di dalam kamar. Dan yang ditakutinya pun terjadi.  Ayahnya datang, pintu kamar  itu dibuka dengan kasar.
" Dengar - dengar kamu merokok? anak satu ini mau ngerusak diri rupanya?" Sambil bertolak pinggang, ayahnya mengepung Cipruy  di depan pintu kamarnya.
" Sudah, sudah, namanya anak anak. " Ibunya Cipruy menyusul dari belakang.
" ...engga kok, orang cuma.." jawab Cipruy terbata-bata.