Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teman Baru yang Aduhai

24 Oktober 2021   16:58 Diperbarui: 24 Oktober 2021   17:00 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Pin! Coba lihat, duduk di balik pohon bambu itu pasti asyik!" ucap Cipruy sambil menyambit bungkus es kenyot ke tempat yang ditudingnya.

Tak lama berselang Cipruy turun dari tanggul. Bagai petualang sejati ia melompati semak lalu duduk bersandar pada barisan pohon bambu. Sementara itu, Kepin masih mengamati dari atas tanggul, ia melihat Cipruy mengeluarkan sesuatu dari dalam  tasnya.

" Wahhh! kamu mau ngapain sih Pruy! " pekik Kepin. Sesuatu dalam hati Kepin terasa mendorongnya. Tanpa dipinta, Kepin pun menyusul jejak Cipruy sampai ke bawah tanggul.

" Uhuk, uhuk!" Cipruy terbatuk  usai memperagakan sesuatu dengan benda sebesar jari telunjuknya itu.

"  Sini!   kamu coba deh," Cipruy menyodorkan jemarinya.

" Uhuk-uhuk.." Kepin terbatuk.

" hahaha" Gelak tawa mereka kemudian terdengar sambar-menyambar.

Momen itu membuat Kepin dan Cipruy jatuh cinta kepada teman baru mereka.  Walau pun Cipruy juga baru mengenalnya, namun Cipruy mampu berlagak seperti sohib lama, lantas memperkenalkan dan mendemonstrasikan cara bermain dengan teman baru itu kepada Kepin.

Semilir angin menyapu kepulan asap dari bibir mereka. Kepin  mudah sekali akrab dengan benda yang di hari kemudian akan menjadi teman dekatnya itu. Teman barunya ini begitu aduhai bagi mereka.

***

Di awal sore, anak-anak di permukiman itu punya agenda mengaji di masjid. Mereka kerap kali saling jemput menjemput, berjalan dari rumah ke rumah, meneriaki teman-teman mereka untuk berangkat ke mesjid bersama. Akhir-akhir ini, Si Cipruy dan Kepin selalu menghilang dari barisan teman-teman lainnya, yang sebagian besar lebih muda umurnya dibanding mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun