Kemampuan presentasi begitu penting di era ini. Â Hampir setiap profesi dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja memerlukan teknik komunikasi untuk menyampaikan presentasi. Selain tampilan visual seperti PPT, hal yang juga penting dalam membuat presentasi adalah bagaimana kita menggunakan pola-pola berbahasa. Â
Bagaimana kita menyusun teks dapat mempengaruhi cara kita presentasi. Tidak  jarang kita terlalu fokus menyiapkan visual dan animasi yang ajaib di PPT, namun kita kebingungan menyusun konten. Apa yang harus dituliskan terlebih dahulu, mana yang penting, mana yang kurang penting, mana harus disampaikan lebih dahulu.Â
Pada penyampaian atau presentasi yang berbentuk laporan tertentu misalnya produk, riset, dan dokumentasi, Â kita dapat menggunakan pola kebahasaan atau struktur teks Laporan Hasil Observasi (LHO). Teks LHO adalah pola penyusunan teks secara tertulis yang digunakan untuk melaporkan hasil pengamatan terhadap fakta-fakta atau informasi yang objektif. Â Struktur teks LHO ini dapat kita jadikan tiga tahapan dalam membuat presentasi.
1. Pernyataan Umum ( General Statement)
Pernyataan umum berisi gagasan utama atau ide pokok mengenai konten yang akan kita sampaikan. Kita memberi informasi secara mendalam dan meluas mengenai pengertian "hal" yang akan kita presentasikan. Kalimat yang kita gunakan pada tahap pertama ini lebih berupa definisi dan klasifikasi.
Kita memulai dengan menyusun kalimat definisi, untuk  menjelasakan pengertian secara mendalam tentang "hal" inti yang kita presentasikan. Artinya, kita harus menyampaikan ke-khusus-an- tentang hal yang kita bahas. Unsur kebahasaan kalimat definisi misalnya seperti kata adalah, merupakan, yaitu, ialah, dan sebagainya.
Sebagai contoh, jika kita akan mempresentasikan makanan ringan, maka kita memberi uraian mengenai identitas makanan tersebut. Misalnya nama dan makna dari makanan ringan tersebut, asal-usul  atau sejarah makanan ringan tersebut, dan pembuat atau penyusun resepnya.
Pendengar, pembaca, atau target presentasi kita akan terbangun"abstraksi"nya mengenai "hal" pokok yang kita presentasikan. Setelah itu, kita dapat memberi informasi yang meluas dengan melakukan pengklasifikasian.
Klasifikasi kita lakukan dengan memberi informasi mengenai tipe, atau jenis mengenai "hal" yang kita presentasikan. Caranya yaitu dengan menjelaskan keterkaitan dengan tipe makanan lainnya. Sebagai contoh, terhadap produk makanan ringan yang kita sampaikan tadi, kita dapat menggolongkannya berdasarkan kriteria tertentu.Â
Misalnya, apakah makanan ringan tersebut termasuk jenis kuliner ala eropa, asia, atau tradisional, serta hal-hal apa saja yang membuatnya masuk ke dalam golongan tersebut. Kita juga dapat menjelaskan jenis makanan ringan berdasarkan cara  pembuatannya dan  penjenis-penjenis kuliner lainnya.
2. Deskripsi Bagian atau Aspek