Bintang mulai tampak terang sejalan dengan sisa semburat sinar mentari yang lama kelamaan menghilang diufuk barat. Beberapa sahabat yang menyepi dikawasan pantai masih sempat asik berburu foto sunset dan segera kembali ke kamar penginapan sebelum sinar senter pecalang menghalau mereka kembali kedalam temaram lampu kamar.
Beberapa hari sebelumnya badan meteorologi sempat mengeluarkan ramalan bahwa pada malam nyepi akan turun hujan atau setidaknya mendung. Namun rupanya ramalan itu meleset. Beberapa baris awan memang sempat berderet menjelang petang, namun pada akhirnya lenyap terbawa angin. Inilah malam nyepi yang ditunggu tunggu. Saat orang bisa melakukan penelitian bathin, merenung sambil mengagumi kebesaran Tuhan melalui hadirnya bintang gemintang dilangit Bali. Keindahan pemandangan malam seperti ini selalu terjadi ketika cuaca dilangit Bali sedang bagus dan karena Nyepi selalu bersamaan dengan saat bulan mati (dead moon). Sehingga hanya cahaya bintang yang hadir menghiasi langit Bali.
Malam nyepi selalu pula menjadi saat yang indah ketika kita bisa menikmati saat saat hening dalam kegelapan total. Saat dimana orang yang sulit berkonsentrasipun akan mudah larut dalam suasana dan masuk kedalam fokus doanya. Saat hening dalam kegelapan malam Nyepi adalah saat berbincang dalam hormat dan penuh kepasrahan kepada Hyang Maha Kuasa pencipta alam semesta, pemilik sejati dari bintang gemintang, alam raya dan diri kita yang kecil bak butiran debu.
TWG173182010
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI