Mohon tunggu...
Khudori Husnan
Khudori Husnan Mohon Tunggu... Freelancer - peminat kajian-kajian budaya populer (https://saweria.co/keranitv)

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sejumlah Kekhasan Penulisan Naskah Kreatif yang Perlu Anda Ketahui

12 November 2020   09:45 Diperbarui: 14 November 2020   09:31 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama hampir sepuluh tahun bekerja di sebuah rumah produksi  sebagai penulis naskah, asisten produser, higga  produser,   sesekali menulis artikel di koran nasional dan jurnal ilmiah, serta terlibat proyek penulisan buku fiksi dan non fiksi, saya menemukan sejumlah kekhasan dari  penulisan naskah. Berikut adalah butir-butir kekhasan dari kepenulisan  naskah:

  • Bahasa tertulis adalah prototipe untuk  semua media di perbagai platform. Maksudnya, apapun jenis media penyiarannya (radio, televisi, film layar lebar, portal berita online,  media sosial dan lainnya), bahan dasarnya bersumber dari   sebuah catatan  tertulis.   
  • Meski sama-sama mengacu pada bidang kepenulisan, 'penulis' (writer dalam Bahasa Inggris) sering dibedakan dari 'penulis naskah' (scriptwriter).  
  • Scriptwriter mengondisikan  si penulis bersinggungan dengan bidang-bidang kepenulisan lain  seperti penulis skenario film atau sinetron, naskah dan teks iklan, hingga  bahkan naskah pementasan drama.
  • Penulis dibatasi jumlah huruf, kalimat, atau paragraf sedangkan penulis naskah  dibatasi oleh durasi.
  • Sebuah tayangn  menampilkan suara dan rupa  untuk menarik perhatian audiens;  di sajian media audio-visual berlaku pandangan Anda harus membuat agar gambar-gambar Anda mengisahkan cerita: Apa yang Anda perlihatkan adalah lebih penting daripada apa yang Anda katakan.  Idealnya, kata-kata dan gambar harus berjalan beriringan,  saling menunjang, dan saling melengkapi.
  • Satu-satunya fungsi kata-kata yang didasarkan pada naskah ialah  menjelaskan apa yang ditunjukkan dengan gambar dengan bertitik tolak dari sudut pandang yang dianggap paling menarik oleh produser.
  • Penulis naskah berpikir secara grafis dalam artian  menggunakan gambar untuk menjelaskan bagian-bagian penceritaan. Menjadikan gambar sebagai kerangka penulisan naskah.
  • Naskah yang baik biasanya  memuat cerita  menarik, plot dan subplot yang mengejutkan, aksi yang mengasyikkan, serta, jika dimungkinkan, memuat  dialog berkualitas.
  • Penulis naskah membutuhkan pemahaman yang baik tentang pergerakan  dan tindakan termasuk pada detail ekspresi. Dengan kata lain, selalu memberi perhatian pada dinamika termasuk pada dinamika terkecil sekalipun misalnya kedipan mata, dahi yang mengerenyit dan seterusnya.
  • Penulis naskah  memerlukan  pendengaran yang baik tentang cara orang berbicara dalam kehidupan nyata,  memahami bagaimana perkataan orang dapat memengaruhi tindakan-tindakan seseorang,  dan mengetahui bagaimana mengembangkan  konflik yang menarik.
  • Penulis naskah pada dasarnya hanya memerlukan dua hal utama: menonton dan menulis!  
  • Penulis naskah melakukan  re-kreasi, menciptakan ulang momen tertentu dengan sudut pandang penulisan yang segar, unik, menggelitik, dan otentik.
  • Penulis naskah harus bisa meyakinkan produser dan staff kepenulisan bahwa dia memiliki  ide yang menarik dan unik dan layak dipilih  produser untuk kemudian ditayangkan.
  • Penulis naskah harus bisa bekerja sama dengan produser, asisten produser, reporter, editor video/videografis/infografis dan sejenisnya.
  •  Peka dan mengenal peristiwa terkini, piawai menggunakan bahasa gaul dan memahami apa yang sedang diminati orang banyak saat ini, akan selalu menjadi keterampilan yang berguna bagi penulis naskah.
  • Penulis naskah harus akrab dengan perkembangan sosial dan budaya yang terus mengalami perubahan, demi menghasilam  naskah  yang  realistis, akrab,  dan  bermakna untuk  audiens.  
  • Penting juga untuk memperhatikan jenis atau model cerita mana yang sedang populer dan  digemari audiens.
  • Tayangan  memiliki  kemampuan  memediasi  penonton dengan realitas dan antara  fakta dengan fiksi karena telah melalui proses pengolahan   imajinasi dan kreasi  penulis naskah.
  • Salah satu kaidah pokok tayangan video bukan terletak pada apa yang harus ditampilkan melainkan bagaimana itu ditampilkan.
  • Tayangan  berkualitas  berasal  dari materi mentah yang bermutu, yang didapat di  lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun