Mohon tunggu...
AGUS SUPRIYADI
AGUS SUPRIYADI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Catatan Perjalanan Dokter Kandungan di Asmat

20 Februari 2018   11:42 Diperbarui: 21 Februari 2018   20:04 2933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penderita gizi buruk di Asmat. Antarafoto

Kami, tim dokter, bersyukur kepada Allah SWT, karena Ibu Hilda Weyai cepat dibawa ke RSUD Agats, Asmat  yang memiliki fasilitas operasi sesar.  Rumah sakit lain ada di Timika, namun harus ditempuh dengan kapal selama 12 sampai 14 jam dengan ombak Laut Arafura yang ganas.

*****.

Pada Kamis, 24 Januari 2018,  Ibu Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr.Nila Djuwita Anfasa Moeloek. Sp.M (K) datang ke Kabupaten Asmat untuk meninjau penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk. Beliau didampingi Dirjen Pelayanan Kesehatan dr Bambang Wibowo SpOG(K), MARS, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang dan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Usman Sumantri.

Satuan Tugas Kemanusiaan di Asmat mencatat  korban meninggal akibat campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat berjumlah 69 orang. Ada 92 orang yang ditangani RSUD Agats dan tenaga kesehatan di Gereja Asmat.

Kunjungan Ibu Menkes Nila Moeloek menindaklanjuti petunjuk Presiden Joko Widodo agar dilakukan kajian awal untuk mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya masalah campak dan gizi buruk tersebut.

Menteri Kesehatan telah meminta para kepala dinas kesehatan di Papua untuk melakukan pengobatan.  "Kami kerja sama dengan TNI, polisi, Kementerian Sosial secara terpadu. Kami membuat program 10 hari pertama ini sudah, 10 hari dilakukan beberapa kegiatan sampai tiga kali, sampai satu bulan," ujar Ibu Menteri Kesehatan kepada pers.

Memang, sejak awal Ibu Menteri Kesehatan langsung melakukan tindakan untuk menangani KLB di Asmat. Selain mengirimkan 1,2 ton obat-obatan, juga memberangkatkan tim Flying Health Care (FHC) yang terdiri dari 30-40 tenaga kesehatan. Terdiri dari dokter spesialis, dokter umum,  perawat, penata anestesi, dan tenaga kesehatan yaitu ahli gizi, kesehatan lingkungan dan surveilens.

Tim FHC gelombang pertama bertugas pada 13---23 Januari 2018. Untuk gelombang kedua, bertugas pada 23 Januari hingga 1 Februari 2018. Sementara gelombang ketiga pada 1---11 Februari 2018. Kementrian Kesehatan menyiapkan sembilan gelombang FHC yang berlangsung lebih kurang tiga bulan. Timnya berganti secara berkala untuk menjaga stamina tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan disebar di masing-masing distrik dengan membawa obat-obatan dan vaksin.

Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, merupakan salah satu rumah sakit yang diminta Kementrian Kesehatan untuk menyiapkan tenaga kesehatan. Saya, yang sudah bertugas sebagai dokter kandunganselama 18 tahun, mengajukan diri. Kegiatan pengabdian masyarakat sudah banyak saya lakukan di berbagai daerah. Antara lain di Puskesmas Teluk Pinang Tembilahan, Indragiri Hilir Riau.Sejak remaja memang saya aktif  sebagai anggota pramuka penggalang dan penegak di Kwartir Cabang Pramuka Jakarta Selatan.

Tugas di Kabupaten Asmat menjadi tantangan tersendiri bagi saya yang menyelesaikan program sarjana kedokteran di Universitas Gadjah Mada (lulus tahun1992), spesialis kebidanan dan kandungan di Universitas Indonesia (tahun 2000), Konsultan FER di Universitas Padjajaran (tahun 2013) serta program doktor di Universitas Indonesia (tahun 2015).

Saya menjadi bagian tim FHC gelombang dua, satu-satunya dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Rekan sejawat lainnya adalah 4 dokter spesialis anak (dari RS Sardjito Yogyakarta,  RS Sanglah Bali, RS Hasanuddin Makasar dan RSUD Sorong), satu dokter spesialis anestesi dan penyakit dalam (RS Sardjito) dan 8 dokter umum, perawat,ahli gizi, promosikesehatan, ahli imunisasi, surveilens serta ahli sanitasi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun