# ENAM TINDAK Prasukses Vaksinasi Kepastian Vaksin, Distribusi Vaksin, Vaksinator Terlatih, Edukasi Masyarakat, Data Komprehensif dan Antisipasi Effek Samping.
Â
Oleh : Dr.Abidinsyah Siregar*) (seri-68)
Beberapa bulan terakhir hingga awal tahun 2021, intensitas dan frekuensi suara sirene ambulans berbagai model dari berbagai lembaga semakin sering dan ramai silih berganti masuk dan keluar dari Wisma Atlet Kemayoran yang sejak April 2020 telah beralih fungsi menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Gedung tinggi dengan 7 tower difungsikan sebagai tempat Isolasi dan perawatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, juga sebagai tempat akomodasi petugas kesehatan yang menangani Covid-19 dan logistik perbekalan kesehatan.
Penulis tinggal tidak jauh dari Wisma Atlet Kemayoran, tempat yang selalu dilalui saat jogging atau cycling (gowes) duakaliseminggu sepanjang by pass Benyamin Suaeb (dibekas bandara kemayoran) hingga pintu tol Ancol sekitar 2.500 meter yang jika 3 kali pergi pulang sudah 15 Kilometer. Lingkungannya masih banyak pepohonan dan tidak terlalu ramai. Sehat dan menyegarkan. Sebelum menjadi Wisma Atlet, merupakan arena lapangan Tennis indoor dengan 17 Â lapangan dibawah atap besar dan beberapa di udara terbuka. Beberapa rekan dari kantor Depkes bersama para Pensiunan yang tinggal di Komplek Depkes Sunterjaya, pasti Sabtu ngumpul dan bermain tennis lapangan sejak pagi hingga jelang siang.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) RSD Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Dr.Tugas Ratmono mengabarkan pada pertengahan Desember yang lalu bahwa tower yang digunakan untuk perawatan yaitu Tower 4,5,6 dan 7 dengan 4.424 beds (tempat tidur) telah mencapai Bed Occupancy Rate (BOR/tingkat hunian) sebanyak 68.26%.
Tren peningkatan kasus yang tidak menurun menjadi problem tersendiri. Ketersediaan tempat tidur (beds) untuk pasien Covid-19 yang semakin meningkat harus diantisipasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/169/2020 ada 132 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 pada 34 Provinsi se Indonesia.
 BERPACU DENGAN WAKTU
Mengacu kepada Tren/kecendrungan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 harian di Indonesia sampai dengan 4 Januari 2021 menunjukkan gambaran kenaikan yang cepat dengan pertambahan kasus diatas 7.000 kasus dan kematian diatas 200 orang.
Sejak pertengahan Desember 2020 jumlah kasus aktif dalam Isolasi dan perawatan sudah menembus angka total 100.000 diseluruh Indonesia. Kondisi ini mendatangkan kekhawatiran akan batas maksimum kemampuan pelayanan, baik fasilitas, tenaga maupun logistik perbekalan kesehatan. Sejumlah Daerah mengagendakan strategi penyiapan Tempat isolasi dan Ruang perawatan baru mengantisipasi ketercukupan dan kesiapan menghadapi pertambahan kasus baru yang masih tidak terduga..