Menghadapi serbuan virus Covid-19 yang sangat infectious, virusnya tidak terlihat, berpindah antar manusia, 80% yang terinfeksi tanpa gejala, sampai kini belum ada obat dan vaksinnya, maka MENGHINDAR dari interaksi antara manusia dan berdiam di rumah adalah PERISAI pilihan.
Rumah yang efektif sebagai tempat perlindungan adalah rumah yang dihuni Keluarga Berkualitas. Keluarga yang berkualitas akan memiliki Ketahanan terhadap apapun tantangannya. Ketahanan Keluarga merupakan inti dari KETAHANAN NASIONAL.
HARGANAS DAN COVID-19
Serbuan massif pandemi Covid-19 telah menggoncang tata kehidupan manusia pada 213 Negara diseluruh benua. Dalam prediksi penulis, jumlah terinfeksi akan segera menembus angka 10.000.000 kasus sedangkan Indonesia dalam 110 hari sejak orang pertama terinfeksi, kini mencapai lebih 50.000 kasus dengan kematian lebih 2.700 orang yang meliputi seluruh Provinsi dan lebih 430 Kabupaten/Kota.
Melihat upaya Pemerintah dan Masyarakat melakukan TRACING dan TEST yang semakin gencar, maka jumlah kasus akan semakin jauh bertambah, bahkan mungkin akan segera menembus diatas 100.000 kasus. Itu adalah konsekuensi dari kesungguhan kita untuk menemukan kasus agar bisa dilakukan TREATMENT/penyembuhan dan menghentikan kasus DALAM KEPASTIAN.
Sementara itu, sikap terbaik masyarakat adalah melaksanakan dengan disiplin Protokol Kesehatan. Jika berada diluar rumah harus menggunakan Masker, Jaga jarak, Menghindari perkumpulan orang, Tingkatkan imunitas, dan sering Cuci Tangan Pakai Sabun. Dan yang terbaik, #Dirumah saja. #Dirumah saja, bermakna membangun kualitas keluarga.
Timbulnya PENYAKIT TANPA OBAT dan tanpa Vaksin, bertepatan dengan tibanya ERA INDUSTRI 4.0 yang ditandai dengan terjadinya CO-CREATIVE AND ECO SYSTEM CENTRIC, telah menimbulkan “shifting the focus and looking to focus on individual needs and engage more closely with their consumer”. Intinya pergeseran dari Pendekatan Organisasi/Government menjadi Family approach.
Harganas 2020 sudah berada di era 4.0. Pesan Era ini sangat tertuju pada Lembaga KELUARGA. Jarak terdekat Individu dan kebutuhannya adalah ruang yang namanya keluarga.
Pada dasarnya sesuai kodratnya, semua Orang bisa melindungi diri dan Keluarganya dari infeksi namun sebahagian besar manusia LUPA dan ABAI pada Standar minimal untuk Hidup Sehat dan berkualitas. Dari KELEMAHAN ini, muncul masalah-masalah besar yaitu menurunnya Ketahanan Kesehatan yang berdampak langsung kepada aspek Ekonomi, Pendidikan, Keagamaan, Pangan, Sosial dan lain-lain.
Prof.Arif Satria, Rektor ITB University (Media Indonesia 28 April 2020) mengatakan bahwa menghadapi Covid-19 perlu dilakukan Re-install menuju Tata Kehidupan Baru.
Tentu keluarga yang utamanya perlu RE-INSTALL. Ini harus dilakukan karena dalam sistem kehidupan yang ada telah terjadi kebuntuan, terjadi lock and deadlock. Dengan Re-install, Keluarga melakukan perbaikan sistem dalam bidang kehidupan spiritual, kehidupan pembelajaran, tata hidup sehat, tata kehidupan ekologi, tata kehidupan sosial ekonomi.