Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Aterosklerosis, Apa Hubungannya dengan Serangan Jantung & Stroke?

12 Desember 2013   10:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 3744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_298195" align="aligncenter" width="474" caption="Lokasi nyeri dada pada gangguan aliran darah/oksigen jantung, images: depkes."][/caption] Serangan jantung tidak hanya terjadi pada laki-laki . Bahkan, dari semua kematian akibat serangan jantung dari beberapa sumber diketahui hampir separuhnya juga mengancam wanita. Sehingga baik pria dan wanita perlu mempelajari tanda-tanda peringatan serangan jantung dan bagaimana bertindak saat terjadi serangan jantung tersebut. Serangan jantung sudah menjadi seperti penyakit yang umum terjadi dimasyarakat. Penyakit ini juga menjadi salah satu penyebab kematian terbesar didunia, sehingga semua kalangan harus mewaspadainya. Gejala-gejala serangan jantung dan tingkat keparahannya, bervariasi dari orang ke orang. Serangan jantung tak selalu dalam tingkat serangan yang parah/berat. Salah satu gejala yang paling dominan adalah adanya nyeri dada, namun kenyataanya beberapa orang justru tidak mendapatkan nyeri dada sama sekali. Terkadang pasien hanya merasakan sakit / tidak nyaman di tubuh bagian atas mereka yang lain seperti panas tenggorokan, nyeri lengan kiri atas, hingga ulu hati seperti halnya orang sakit maag. Beberapa pasien mengeluhkan gejala lain seperti mual , sesak napas , keringat dingin atau pusing mungkin juga dialami. Banyak pasien yang mengalami serangan jantung meninggal sebelum mencapai rumah sakit. Sebut saja beberapa pesohor kenamaan seperti Adjie massaid (alm), H. Benyamin S (alm) dan bung Ronny patinasarani. Jadi mempelajari semua tanda-tanda peringatan serangan jantung adalah menjadi sangat penting, karena semakin cepat Anda mengenali serangan jantung dan mendapatkan pengobatan yang lebih baik maka angka harapan hidup juga semakin besar. [caption id="attachment_298194" align="aligncenter" width="610" caption="Proses terjadinya aterosklerosis, sumber: slideshare"]

1386818747275836580
1386818747275836580
[/caption] Selain mengenali tanda serangan jantung, untuk pencegahan perlu juga mengetahui penyebab serangan. Aterosklerosis adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti athero (yang berarti bubur atau pasta) dan sclerosis (keras) . Secara garis besar istilah ini digunakan untuk menunjukkan terjadinya proses penumpukan zat lemak, kolesterol, produk limbah dalam sel/darah, kalsium dan fibrin ( bahan pembekuan darah ) yang berada di lapisan pembuluh darah arteri. Penumpukan-penumpukan yang dihasilkan tersebut disebut dengan "plaque/plak". Proses terjadinya Arteriosclerosis dalam jangka panjang akan menyebabkan penebalan dan pengerasan arteri. Beberapa pengerasan arteri biasanya terjadi ketika orang bertambah tua.Plak yang menumpuk/menempel didalam arteri sebagian atau seluruhnya dapat menghalangi aliran darah melalui arteri. Berikut ini adalah 2 skenario hingga aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung pada diri kita: 1. Ketika secuil/sebuah plak yang menumpuk tiba-tiba pecah. Bekuan darah ( thrombus ) yang akan terbentuk pada permukaan plak itu akhirnya dapat menutup sebagian/seluruh arteri, jika itu terjadi maka serangan jantung atau stroke dapat terjadi. Hal ini akibat ketiadaan aliran darah yang membawa oksigen ke bagian sel-sel tubuh kita. 2. Aterosklerosis menyebabkan arteri menyempit, melemah dan kurang fleksibel (kaku/mengeras). Aterosklerosis akan mempengaruhi arteri besar dan menengah. Kondisi demikian menyebabkan kualitasn arteri menjadi menurun, buruknya kualitas arteri menyebabkan suplai darah dan oksigen menjadi kurang, lama kelamaan hal tersebut dapat memicu terjadinya serangan jantung. Aterosklerosis adalah penyakit progresif lambat yang mungkin dimulai saat kita masa kecil. Pada beberapa orang penyakit ini berkembang pesat dalam dekade ketiga mereka. Disaat muda kondisi ini masih belum begitu mengancam walau kenyataannya saat ini banyak juga ditemukan korban meninggal akibat serangan jantung di usianya yang masih muda belia. Kebanyakan kasus serangan jantung mengancam mereka yang berada di usia 50-an atau 60-an. [caption id="attachment_298193" align="aligncenter" width="350" caption="images: medicinet"]
1386818636528621764
1386818636528621764
[/caption] Bagaimana aterosklerosis mulai terjadi? Ini adalah proses yang sangat kompleks. Secara persisnya bagaimana aterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya sampai saat ini juga tidak diketahui. Menurut beberapa teori para ilmuwan berpikir aterosklerosis dimulai karena lapisan terdalam (endotel) dari arteri telah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh Tiga kemungkinan (Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, Tekanan darah tinggi dan asap rokok). Ketiga kemungkinan diatas menyebabkan lapisan dinding endotel arteri menjadi menebal karena timbunan plak. Jika dinding menebal, maka diameter arteri akan menjadi berkurang dan akibatnya darah tidak akan mengalir lancar, sehingga suplai oksigen yang diperlukan berbagai sel tubuh kita termasuk otak dan jantung menjadu berkurang. Jika suplai oksigen ke otot jantung berkurang, akibatnya terjadi serangan jantung. Sedangkan jika suplai oksigen ke otak terhenti, akibatnya terjadi Stroke. Jika suplai oksigen ke ekstremitas (kaki) terjadi, maka dapat menyebabkan gangren (kematian jaringan kaki) . Betapa mengerikan dan membahayakan aterosklerosis bagi kesehatan kita bukan? Oleh karenanya upaya pencegahan harus dimulai dari sekarang. Lakukan gaya hidup sehat (diet terutama bagi yang mengalami obesitas, olahraga, bebas rokok dan hindari stress) supaya tubuh kita tetap fit dan bugar. Perlu diperhatikan juga bagi mereka yang sudah berusia 35 tahun keatas medical check up secara rutin setiap 6 bulan sekali juga sangat penting untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan kita dari waktu ke waktu. Tubuh sehat adalah hak semua orang, tapi kewajiban kita untuk menjaganya juga tak boleh di abaikan. Salam sehat, dr. Wahyu Triasmara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun