Beberapa bulan terakhir ini rumah sakit kami sibuk melayani program operasi gratis bagi penderita cacat bawaan.Â
Kasus yang ditangani juga cukup beragam, mulai dari bibir sumbing, polidactily, hernia, hipospadia dan berbagai penyakit cacat bawaan lahir yang lain. Dari sekian banyak kasus kelainan bawaan yang cukup menarik untuk dibahas adalah hipospadia.
Hipospadia ini kasusnya lumayan cukup banyak terjadi pada masyarakat kita. Pada hipospadia, anak-anak yang seharusnya tumbh riang dan gembira, bisa jadi minder karena keluhan penyakit yang dia alami.
Salah satunya yang menimpa pasien anak-anak kami, sebut saja F, yang memiliki kelainan hipospadia bawaan lahir.
Karena akibat kelainan itu dia sering diejek teman-temannya, karena selalu kesusahan ketika harus buang air kencing.
Anak sekecil itu akhirnya jadi cengeng dan hanya bisa mengadu pada mamaknya.
Sang ibu bercerita, sering anaknya bertanya kenapa "tititnya" berbeda dari teman-temannya yang lain?
Titit adalah bahasa untuk menyebut penis dalam bahasa jawa. Karena bingung tak bisa menjawab mamaknya cuma diam saja, tiada keinginan untuk memeriksakan anaknya ke dokter karena keterbatasan ekonomi keluarga.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memastikan diagnosis penyakit anak tersebut dan merencanakan untuk segera dilakukan operasi.
Definisi dari Hipospadia itu sendiri adalah merupakan kelainan bawaan lahir pada alat kemaluan laki-laki, yang ditandai dengan letak abnormal lubang kencing di mana tidak berada pada ujung kepala penis, melainkan berada di bagian bawah batang penis dan sekitarnya.