Lama tak muncul dikompasiana, alhamdulillah hari ini bisa menulis kabar baik dari rekan sejawat dr.Ayu,dkk, dimana tahun 2013 lalu Indonesia sempat dihebohkan dan dibuat heran karena mogoknya Dokter Indonesia yang dilatar belakangi oleh adanya kriminalisasi yang dilakukan terhadap dr. Ayu, Sp.OG, dkk, dimana ketika itu beliau adalah seorang calon dokter kandungan yang dituduh telah menghilangkan nyawa pasien yang ditolongnya.
Terusik dan tergelitik untuk ikut membela beliau ketika itu, hingga beberapa kali sayapun membuat beberapa tulisan di kompasiana yang banyak menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat awam yang sebenarnya mungkin tidak tahu persis persoalan hukum yang menimpa dr. Ayu, dkk tersebut.
Banyak cibiran dan cacian yang saya terima, hingga beberapa akun kloningan menghujat tulisan dan menganggap saya terlalu membabi buta membela rekan sejawat saya yang mereka anggap salah. Dokter memang tidak kebal hukum, tapi jika tak sepatutnya dihukum tentu saja orang yang waras dan punya hati nurani pastinya akan membela saudara mereka sampai titik perjuangan terakhir.
Haru dan bahagia ketika hari ini mengetahui bahwa Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan peninjauan kembali yang diajukan Dr. Ayu, Dkk. Dalam PK yang dikabulkan menyatakan bahwa MA membatalkan putusan judex facti dan putusannya sama seperti dengan peradilan tingkat pertama (PN) Manado.
Bersyukur akhirnya kemenangan atas keadilan dan kebenaran itu telah disahkan hingga akhirnya membebaskan saudara kami dari jeratan hukum yang membelit mereka. Merasa bahagia karena argumen-argumen yang selama ini kami pegang hingga menimbulkan polemik di kompasiana dan masyarakat saat ini pun sdh terjawab kebenarannya.
Selamat datang kembali dr. Ayu, dkk. Selamat mengabdi bagi bangsa dan negara. Masih banyak orang yang membutuhkan keahlianmu di daerah. Betapa berat perjuanganmu, betapa terbuang sia-sia waktumu karena harus menghadapi persoalan hukum yang begitu berat hingga tak bisa melayani pasien-pasien yang membutuhkan dengan optimal.
salam keadilan,
dr. Wahyu Triasmara
