Sementara itu dilain tempat ferry masi harus menjalani kuliah hingga 6 tahun kedepan hingga dapat meraih gelar dokternya. Walaupun ditengah perjalanan, batu terjal menghadang ferry namun dia tak pernah sedikitpun patah semangat untuk menggapai cita-citanya. Minimnya biaya kuliah, membuatnya harus bekerja sambil kuliah. Mulai dari memberikan les privat, menjadi asisten dosen, berjualan buku, dsb, yang terpenting menurutnya halal dan bisa memberikan masukan tambahan untuk biaya perkuliahannya yang memang membutuhkan dana sangat besar.
Perjuangan itu berbuah manis, ketika setelah 6 tahun menempuh pendidikan perkuliahan ferry berhasil lulus dan dilantik menjadi seorang dokter. Tampak raut muka kedua orang tuanya begitu bangga ketika melihat anaknya memakai toga dan diwisuda sekaligus menyandang gelar dokter. Kini Ferry dan mahmud, benar-benar telah dapat menaikkan derajat orang tua mereka ke level yang lebih terhormat. Level yang ingin diraih oleh banyak orang tua ketika melihat anak-anak mereka sukses dalam pendidikan dan pekerjaan mereka.
Kedua anak ini pun telah membuktikan, bahwasanya materi bukanlah segalanya dalam rangka untuk mewujudkan cita-cita mereka. Semangat pantang menyerah, tekun belajar dan rajin berdoa adalah senjata utama mereka untuk meraih cita-cita. Tidak ada yang mustahil didunia ini jika Tuhan berkehendak, oleh karenanya apapun kondisi keluarga kita, selama masih ada niat dan keyakinan, pasti akan ada jalan supaya kita bisa meraih apa yang sudah kita cita-citakan.
salam sehat dan semangat menggapai cita-cita,,
dr. Wahyu Triasmara
# Based on true story
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H