Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Baru Saja Terjadi... Nyawa Seolah Tak Ada Harga Lagi...

9 Agustus 2014   22:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:57 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14075743231655673835

[caption id="attachment_337356" align="alignnone" width="552" caption="Sumber pribadi"][/caption]

Baru saja ketika pulang kerja, saya melihat kerumunan orang di tengah jalan. Ternyata ada seorang anak SMK yang terkapar bersimbah darah. Tanya ke orang sekitar kabarnya yang bersangkutan sekitar 30 menit sebelumnya baru saja mengalami tabrakan dengan sesama pengguna motor.

Saya coba untuk ikut menolong, pertama saya raih nadi tangannya dan leher, tapi sudah tak ada denyut nadinya. Lalu saya lihat matanya, ternyata pupilnya sudah melebar maksimal. Hembusan nafas pun juga sudah tidak ada. Kalau begitu sudah bisa dipastikan korban telah meninggal.

Sesaat kemudian polisi datang lalu korban dibawa dengan mobil polisi ke rumah sakit terdekat. Namun walau saya tahu korban telah meninggal tapi biarlah dibawa ke rumah sakit dulu untuk dibersihkan luka-lukanya dan tampaknya ada beberapa bagian yang perlu dijahit.

Pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kasus ini adalah
1. Pentingnya menggunkanan helm terutama yang sesuai standar, jangan menggunakan helm hanya untuk mengelabui petugas polisi saja. karena fungsi helm itu untuk melindungi kepala anda sendiri.
2. Gunakan motor yang standar dari pabrik, jangan aneh-aneh dalam memodifikasi motor, seperti dijadikan ceper, ban nya pakai ban kecil kaya sepeda, setangnya di tekuk, bemper dilepas dll. Percayalah motor standar keluaran pabrik itulah senyaman-nyamannya dan seaman-amannya motor.
3. Peroleh SIM dengan cara jujur dan benar, jika usia belum mencukupi jangan paksakan untuk punya SIM dengan cara nembak, apa lagi baru bisa mengendarai motor/mobil lalu sudah bikin SIM dan ugal2an dijalan.
4. Jangan paksakan beli motor kalau orang tua tidak mampu. Boleh percaya boleh tidak saya banyak menemui kasus kecelakaan motor pada anak sekolah yang baru saja dibelikan motor. usut punya usut mereka marah dan ngambek pada orang tuanya minta motor, dan kalau tidak dituruti mereka ngamuk dan enggan sekolah. Bisa jadi kecelakaan terjadi karena kurangnya ridho orang tua.
5. Belajar mematuhi rambu lalu lintas, kalau traffic light jangan diterobos saat lampu merah, marka jalan jangan dilibas, verboden jangan dilanggar.
6. Jangan sok jadi raja jalanan, jangan Ngebut krn  saat ini seolah semua orang dengan kesibukannya merasa paling pengen cepat sampai ke tujuan. Hingga mereka mengabaikan kselamatan dengan ngebut dijalan. Bayangkan kalau semua ngebut, betapa ruwetnya kondisi jalan raya akhirnya kecelakaan tak bisa dielakkan lagi.
7. Jangan bergerombol di jalan, saya sering melihat kumpulan anak sekolah ketika pulang sekolah berlagak sok menguasai jalanan. Berjajar tiga sampai empat dan menutupi pengguna jalan lain dibelakangnya. Selain mengganggu hal ini juga berbahaya buat mereka.
8. Yang terakhir perbanyaklah beribadah dan berdoa terutama ketika akan berpergian. Karena kita tak pernah tahu sampai kapan jatah umur kita. Jalanan sekarang sudah menjadi salah satu mesin pembunuh yang mengancam manusia. Ingat anak, istri dan keluarga anda menunggu dirumah.

Semoga kejadian seperti ini tidak terulang apa lagi terjadi pada diri kita. Perlu diingat, ketika kita sudah berhati-hati dijalan saja terkadang masih saja kita dapat mengalami kecelakaan karena ketidak hati-hatian orang lain. Oleh karena itu mari dimulai dari kesadaran dari diri kita untuk menjadi pengendara/pengguna jalan yang sopan dan mau menghargai sesama pengguna jalan. Ingat, keluarga anda menunggu dirumah...

salam,

dr. Wahyu Triasmara

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun