Mohon tunggu...
Ginawati
Ginawati Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Saya seorang istri, ibu dan dokter yang lahir di Jawa Tengah dan besar serta menempuh pendidikan di Yogyakarta. Kehidupan sederhana, sarat makna dan penuh kompleksitas membuat saya terlatih dalam menghadapi problematika kehidupan di ibukota negara ini. Lebih tepatnya disebut sebagai "Art of Life". Keinginan saya hanya satu, menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh

27 Januari 2014   10:06 Diperbarui: 4 April 2017   16:51 6114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="380" caption="Batuk"][/caption] Musim hujan seperti saat ini memang identik dengan peningkatan insidensi penyakit batuk pilek atau secara umum dikenal dengan sebutan "FLU". Flu yang tak kunjung sembuh terasa sangat menjengkelkan bagi penderitanya, terutama para pekerja kantoran atau perusahaan yang harus berinteraksi dengan banyak orang dan berada dalam ruangan dingin. Terlebih ketika banyak pekerjaan kantor yang harus segera diselesaikan, flu kini telah menjelma menjadi musuh utama. Hampir sebagian besar pekerja merasa dilematis dengan konsumsi obat flu. Masih suburnya stigma negatif obat flu dapat mengakibatkan kantuk, membuat para pekerja dan pelajar aktif lebih memilih untuk tidak mengkonsumsi obat flu saat hari kerja. Fenomena memprihatinkan ini terutama dapat dijumpai di kota besar dengan pergerakan ekonomi sektor perindustrian yang aktif. Padahal sebagaimana para profesional kesehatan ketahui, flu (batuk dan pilek) adalah gangguan kesehatan terkait penurunan daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh menurun, tentu saja obatnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Melalui apa? Jawabnya melalui konsumsi obat-obatan simptomatis (obat untuk menghilangkan keluhan atau gejala) ditambah istirahat badan dan pikiran yang cukup serta makan makanan bergizi. Rumus tersebut sangat mudah, tetapi hanya sedikit orang yang menyadari dan menerapkannya. Kurangnya kesadaran masyarakat akan penanggulangan flu mengakibatkan pasien datang berulang kali dengan keluhan yang sama ke dokter yang sama atau berbeda. Tidak jarang pula pasien yang menyalahkan dokter atas ketidaksembuhan keluhannya. Batuk sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh melawan zat-zat asing yang menyerang atau masuk ke dalam saluran pernafasan. Sehingga penafsiran bahwa batuk adalah penyakit merupakan penafsiran yang salah. Batuk merupakan gejala atau pertanda bahwa terjadi ketidakberesan dalam saluran pernafasan. Sehingga saluran pernafasan berjuang mati-matian untuk menghilangkan atau mengeluarkan gangguan tersebut agar orang tersebut dapat bernafas lega. Sehingga jangan heran jika menjelang proses penyembuhan, maka seseorang dapat menjadi lebih batuk (batuk produktif) karena pemberian obat mukolitik (pengencer dan penghancur dahak) oleh dokter. Batuk yang muncul setelah minum obat bukan berarti batuk Anda semakin parah tapi Anda sedang memasuki masa recovery. Pemilihan obat pilek juga sering menimbulkan dilematis terutama obat-obat pilek yang dapat menimbulkan kantuk. Masih minimnya pengetahuan tentang proses terjadinya pilek dan cara kerja obat pilek dengan tubuh, juga sering membawa pasien datang berulang kali ke dokter. Anggapan yang salah kaprah tentang obat pilek menyebabkan kantuk seakan menjadi momok bagi penderitanya. Padahal yang benar, obat pilek tidak selalu menimbulkan kantuk bagi konsumennya. Tergantung penyebab dari pilek tersebut dan tingkat keparahannya. Jadi, lebih baik berkonsultasi dengan dokter daripada minum obat bebas (obat warung) yang Anda sendiri belum tentu memahami manfaatnya untuk penyakit yang Anda derita. Penggunaan vitamin C sebagai antioksidan masih menjadi hal yang awam bagi masyarakat. Adanya anggapan bahwa dengan mengonsumsi vitamin C maka si konsumen tidak akan sakit membuat pasien menjadi 'kecewa' saat pasien mengalami sakit flu. Memang benar dan sudah diteliti bahwa konsumsi vitamin C sebanyak 500-1000 mg/hari akan membantu mencegah influenza, tetapi bukan berarti tidak dapat terkena flu. Namun, konsumsi vitamin C setiap hari akan memberikan manfaat berupa proses penyembuhan yang lebih cepat saat terserang flu. Sehingga, jika normalnya flu akan menghilang dalam 5-7 hari dengan makan dan istirahat yang cukup, maka dengan konsumsi vitamin C setiap hari di hari-hari sebelumnya akan mempercepat proses penyembuhan menjadi 3 hari. Dan.. jangan lupa minum banyak air putih 2-3L/hari, istirahat yang cukup baik badan dan pikiran serta konsumsi makanan yang bergizi! Untuk menjaga kesehatan tubuh terutama bagi pekerja dan pelajar, susunlah time management pribadi yang memungkinkan Anda beristirahat cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi cukup. Jangan berlarut-larut dalam aktivitas yang dapat mengganggu pekerjaan Anda. Kesehatan Anda berada di atas segalanya. Saat anda sakit, maka Anda akan kehilangan banyak hal terutama aktivitas harian dan kebebasan Anda. Selamat Beraktivitas dan Sukses Selalu! Salam sehat, dr.Ginawati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun