Mohon tunggu...
Dr drHisnindarsyah
Dr drHisnindarsyah Mohon Tunggu... Dokter - Kolonel Laut (K) Dr.dr Hisnindarsyah,S.E.,M.Kes.,M.H adalah Dokter Militer dan pendiri Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) aktif dikegiatan agama, sosial, ekonomi dan budaya. Kegiatannya dituangkan dalam tulisan tulisan di blog ini

Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah,SE., M.Kes., MH., CFEM, adalah seorang Dokter Militer dan pendiri Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nanggala, Perjuanganmu Belum Berakhir, Teruskan!

23 April 2021   20:59 Diperbarui: 25 April 2021   13:35 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perancis juga pernah mengalami kecelakaan kapal selam. Kapal Selam Surcouf membawa lebih banyak awak yaitu 130 orang. Dan hilang di tanggal 18-19 Februari 1942.

Dan yang paling legendaris  adalah kapal selam  Kursk (kapal selam nuklir ) milik Rusia. Yang  tenggelam beserta 118 ABK pada tahun 2000.

Bagaimana sesungguhnya cara menolong kapal selam  yang mengalami kecelakaan? Seberapa besar tingkat kesulitannya?

Jawabanya:  sangat 'luarbiasa' sulit.

Mengevakuasi dengan mengirim penyelam sangat beresiko dan berbahaya. Di kedalaman 100 meter saja,  tak banyak penyelam yang mampu menahan kuatnya tekanan air. Apalagi, jika posisi kapal ternyata lebih dalam lagi dari 100 meter.

Tehnis lain adalah dengan mengirim  kapal selam lain untuk menolong. Namanya submarine rescue: kapal selam penyelamat. Kapal penyelamat itu akan menempelkan badannya ke kapal yang tenggelam.  Lalu memindahkan ABK nya melalui pintu yang tekanannya diatur dengan tekanan udara normal.

Namun ini juga sangat sulit dan sangat berisiko.

Pertama, kapal penolong berupa kapal selam kecil atau kapal selam rescue bisa dikirimkan. Namun  harus tahu pasti dimana posisi awak yang akan ditolong. Mengetahui posisi  pintu darurat. Dan menepatkan pintu evakuasi dengan pintu daruratnya.

Kedua, arus di laut dalam sangat kuat.  Sehingga dapat membenturkan kapal yang satu dengan yang lain. Sehingga berpotensi merusak kapal selam rescue.

Ketiga,  pertolongan pun harus dilakukan dengan cepat. Karena persediaan oksigen sangat  terbatas.  

Ada yang bertanya, mengapa ABK  tak keluar kapal saja? Jawabannya: itu mungkin saja dilakukan. Namanya metode' Escape': keluar melalui toning kapal. Tapi ini masih dimungkinkan jika posisi kapal selam di kedalaman 100 meter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun