Mohon tunggu...
Dr MohamadLihawa
Dr MohamadLihawa Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Melakukan kajian ilmiah dan menuliskannya untuk publikasi, terutama bidang pertanian

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknik Pembuatan Eco-Enzyme dari Sampah Organik

25 Juli 2024   14:36 Diperbarui: 25 Juli 2024   14:38 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Pemberian materi tentang teknik pembuatan Eco-Enzyme dari Sampah Organik/Dok. pri

Tindak lanjut dari Pelatihan pengenalan Eco-Enzyme dari Sampah Organik kepada petani yang telah dilaksanakan oleh Dinas pertanian provinsi Gorontalo melalui program Readsi Angkatan VII Tahun 2024, maka dilakukan pelatihan tentang Teknik pembuatan Eco-enzyme dari sampah organik.  Narasumber pada pelatihan ini adalah Dr. Mohamad Lihawa, SP.,MP., ahli hama dan penyakit tanaman (staf dosen Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo).

Pada pelatihan ini narasumber menjelaskan bahwa Ecoenzyme umumnya dapat dibuat dari bahan organik seperti limbah sayuran dan limbah buah-buahan yang belum diolah.  Disampaikan oleh narasumber bahwa komposisinya terdiri atas : 1) limbah sayuran yang masih segar dan belum membusuk sebanyak 3 kg; 2) gula merah dari aren, kelapa, tebu atau dapat pula molase sebanyak 1 kg, bukan gula pasir; 3) air tanah, hujan sebanyak 10 liter.  Sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah : 1) Tong / wadah yang disesuaikan dengan bahan yang tersedia dengan lubang dan tutupnya lebar. Sebaiknya tidak menggunakan wadah kaca untuk menghindari risiko pecah; 2) Lembaran plastik; 3) Karet ; 4) Timbangan untuk ketapatan ukuran bahan.

Gambar 2. Peserta Pelatihan /dok. pri
Gambar 2. Peserta Pelatihan /dok. pri

Langkah pembuatannya dimulai dari : 1) menyiapkan semua bahan dan peralatan; 2) wadah dan limbah sayuran dibersihkan ; 2) air, gula merah dan limbah sayuran, sebaiknya dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan; 3) setelah semua bahan sudah dimasukkan ke dalam wadah, maka wadah ditutup rapat dengan plastik dan diikat dengan karet; 4) beri label yang berisi hari dan tanggal pembuatan, serta tanggal panen; 5) penyimpanan yaitu disimpan ditempat yang bersih, teduh tidak terkena sinar matahari langsung; 6) selama menunggu panen, maka wadah yang berisi bahan eco enzyme harus sering diperiksa, apabila terjadi wadah menggembung, maka tutup wadah harus dibuka untuk membuang gas pada minggu pertama, dan dilakukan juga pengadukan larutan secara merata; 7) pada minggu ke-3 setelah penyimpanan larutan eco-enzim diperiksa untuk mengetahui kondisi larutan eco-enzim; 8) Jika fermentasi berjalan dengan baik, larutan fermentasi akan beraroma alcohol setelah 1 bulan dan beraroma asam segar seperti cuka setelah 2 bulan., 9) apabila terjadi gangguan atau kerusakan yang diakibatkan oleh adanya belatung/ulat dalam larutan, adanya jamur hitam, abu-abu dan hijau, atau terlihat larutan berwarna hitam dan berbau busuk, maka kerapatan wadah perlu diperbaiki dan lokasi penyimpanan wadah perlu diperhatikan, dan menempatkan wadah yang terkontaminasi dibawah sinar matahari selama 30 menit dalam waktu tiga hari dan diperiksa apakah masih ada kontaminan; 10) setelah 3 bulan atau 90 hari, eco-enzim siap dipanen dengan cara disaring dan disimpan dalam wadah-wadah yang tertutup.

Eco enzyme yang berhasil dibuat memiliki ciri atau tanda warna coklat dan aroma asam yang segar.  Eco enzyme yang sudah berhasil dibuat tidak memiliki masa kadaluwarsa selagi tidak terkontaminasi.  Hasil pelatihan ini diharapkan petani dapat membuat eco enzyme sendiri atau bersama-sama ditingkat kelompok tani.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun