Bagian satu: Jantungku Tersumbat Total
Mendengar kata "jantungan", temanku kaget luar biasa. "Wadduuhh..." katanya sambil membayangkan ancaman kematian.
Bagaimana tidak, WHO tahun 2012 melaporkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia.
Berikut testimoni kisah penyumbatan total arteri kanan jantung saya. Puji Tuhan, sampai sekarang saya masih aktif berkarya tanpa dipasang ring dan jantung tidak dioperasi by-pass.
Testimoni ini menjelaskan seluk beluk pengobatan jantung saya yang tersumbat tersebut, mulai dari gejala awal adanya gangguan jantung, proses diagnosis adanya arteri jantung yang tersumbat, lalu analisis kenapa arteri jantung saya tersumbat. Terakhir, kenapa jantung saya tidak jadi dipasang ring/stent dan tidak dioperasi by-pass, sampai kontrol rutin, dan upaya pengobatan.
Saya tulis testimoni ini agar para pembaca dapat mengambil manfaat, baik mereka yang sedang menderita penyumbatan arteri jantung dan mau berusaha mengobatinya; ataupun mereka yang masih sehat dan mau berusaha untuk menghindarinya.
Testimoni ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berjudul "Jantungku tersumbat total"; dan bagian kedua "Kenapa jantung tersumbat total tidak dioperasi".
Gejala awal adanya gangguan jantung
Berolahraga sudah menjadi kegemaran saya sejak kecil sampai sekarang. Olahraga naik sepeda menjadi pilihan saya sejak tahun 2012.
Tiba-tiba, pada bulan Juni tahun 2016, saat saya menggenjot pedal sepeda dengan kecepatan rata-rata 15 Km/jam, mengelilingi taman perumahan dengan 7 kali putaran, sudah terengah-engah, lelah lalu berhenti.
Biasanya sanggup 20-30 kali putaran tanpa berhenti. Karena penasaran, lusanya dan empat hari kemudian, naik sepeda lagi seperti biasa. Hasilnya sama dengan 2 dan 4 hari sebelumnya, hanya mampu 7 kali putaran atau = 2,14 Km saja.
Ini sangat mengejutkan saya dan bertanya pada diri sendiri ada apa dengan jantung atau paru-paru saya?Â
Proses diagnosis jantung yang tersumbat total
Pada bulan Juni tahun 2016, saya mulai menjalani proses pengobatan jantung di rumah sakit umum daerah (RSUD), menggunakan pelayanan Badan Penyelenggara Jasa Sosial (BPJS) Kesehatan.