Ramai dibicarakan Senin, 6 Januari 2025 pemecatan pelatih sepak bola timnas PSSI Shin Tae Yong oleh ketua PSSI. Terkesan mendadak namun dielak, dengan alasan berdasarkan evaluasi dari federasi. Evaluasi yang berdasar pada strategi permainan dan komunikasi menjadi salah satu pemutusan hubungan ini.
Shin Tae Yong mantan pemain profesional asal Korea Selatan yang menjadi pelatih Timnas dari 2020 memiliki segudang prestasi dan pencapaian bersejarah. Meski berasal dari negara Korea, STY adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Terlebih lagi STY tidak bekerja sendiri melainkan bekerja sama dengan tim. Wajar jika ada kegagalan, yang bisa jadi bukan menjadi kesalahan mutlak yang murni dibuatnya.
Pencapaian STY
Timnas mengalami peningkatan di 127 FIFA yang sebelumnya di peringkat 146, di awal 2024. Bahkan di peringkat 173 pada masa pandemi. Prestasi yang mencengangkan juga pada Timnas U-23 yang berhasil menang melawan Korea Selatan yang selama ini selalu kalah dalam 7 kali pertemuan.
Timnas nyaris masuk olimpiade Paris 2026, meski harus kalah pada babak antarbenua. Timnas juga menjadi runner up grup F Piala Dunia zona Asia dan langsung mendapatkan tiket menuju Piala Asia 2027 dan masih banyak pencapaian Timnas selama dibawah bimbingan pelatih STY.
Temu-Pisah
Ada pertemuan pastinya ada perpisahan, meski memiliki sejuta prestasi dan kenangan indah, jika tiba saatnya tentu akan berpisah. Perpisahan memang terasa amat sakit dan meninggalkan luka dan kenangan. Pernahkah kita mendengar sebuah kalimat bijak : tertutup satu pintu akan terbuka pintu yang lain. Walau nampaknya tidak menyenangkan dan banyak yang tidak setuju dengan pemecatan STY, tapi ini adalah yang terbaik untuk Pelatih Shin Tae Yong.
Pastinya akan ada tempat yang lebih baik dan lebih layak untuk pelatih hebat Shin Tae Yong, tempat dimana lebih jauh dihargai, dihormati dengan kemampuannya yang diatas rata-rata. Konon katanya orang yang pintar dan berkemampuan (capable) lebih dihargai di luar Indonesia.
Sepintar dan seahli apapun kita akan kalah dengan orang yang pandai berbicara. Orang yang pandai berbicara akan kalah dengan orang yang bermuka dua. Orang yang bermuka dua akan kalah dengan orang yang rajin menjilat. Sepahit kenyataan saat ini, tapi yang paling berharga dan tidak dimiliki orang lain adalah kemampuan (skill) yang hebat.
Sebagai warga Indonesia yang memiliki Timnas dengan pelatih STY yang sangat perhatian terhadap timnya mukai dari hal kecil makanan dan kesehatan timnya, sangat bangga pernah memiliki pelatih hebat Shin Tae Yong. Walau kadang malu dengan berbagai politik dan anti kritik yang menjamur, menendang orang-orang yang tak lagi sejalan, menghalalkan segala cara demi kepentingan pribadi dan golongan.