Ternyata tidak hanya perempuan yang memiliki perasaan dan sensitif terhadap sesuatu. Bukan hanya wanita yang sensitif karena perubahan hormon saat haid. Ternyata banyak laki-laki khususnya usia pre-lansia yang mulai sensitif. Sesuatu yang menyinggung dirinya, seolah menyalahkannya, tidak menghargainya dan lain sebagainya. Hal ini dapat terjadi di lingkungan, di rumah ataupu di tempat keja, baperan biasanya.
Bukan hanya masalah tersinggung lalu selesai bahkan bisa berbuntut panjang yang terkadang diluar logika. Alias ngambek, disertai dengan tindakan. Sebut saja Pak Budi, suatu ketika Pak Budi di musuhi teman grup whatsappnya karena Pak Budi menjawab " maaf, saya sudah tidak berpenghasilan karena sudah pensium, jadi saya tidak bisa berpartisipasi."Â
Lalu Pak Budi keluar dari grup chat tersebut. Alhasil pempimpin dan pengikutnya mengambil keputusan tidak mau tahu lagi berurusan dengan Pak Budi dan tidak ada yang boleh berkomunikasi dengan Pak Budi. Â
Lucu sekali terkadang, saya rasa Pak Budi mengutarakan dengan santun dan mungkin ada alasan  pribadi mengapa Pak Budi keluar dari grup chat yang tidak ingin diungkapkan. Sensitif dan tersinggung bukan tindakan mereka?
Sebut saja Roni, suatu ketika Roni sedang bekerja di rumahnya malam hari, Roni mendapat panggilan dari ketua lingkungan setempat untuk menghadiri rapat saat ini juga. Undangan rapat yang diterima Roni adalah tiga jam sebelum rapat dimulai.Â
Roni menolak secara halus dan menawarkan waktu yang berbeda selisih 30 menit dari jam seharusnya. Hal ini mengundang sensitif dan ketersinggungan ketua lingkungan setempat. Menurut salah satu dari mereka mengungkap bahwa pimpinan tidak mau lagi berurusan dengan Roni.Â
Perasaan ketua lingkungan lebih berperan besar daripada logikanya, ditambah dengan mempertanyakan masa sih jam segini belum selesai kerja. Nampaknya Usia dewasa tidak menjamin pikirannya pun dewasa.
Sebuah perusahaan Tono bekerja tidak lagi membuat Tono nyaman. Tono mengundurkan diri dengan alasan banyaknya gratifikasi dari orang-orang tertentu yang membuat tidak adil dan keberpihakan.Â
Pemimpin perusahaan Tono menghambat penerimaan Tono diperusahaan lain dengan melakukan hal-hal licik. Tak hanya sampai disitu, pimpinan Tono pun mengirim semua barang-barang yang pernah Tono berikan kepada perusahaan itu sebagai wujud ketidakterimaan pimpinan perusahaan atas tudingan penerimaan gratifikasi oleh pimpinan.Â
Pimpinan mengembalikan buah jeruk yang dibeli Tono dan dimakan bersama di kantor pada saat itu. Teman -teman kerja Tono pun diminta untuk mengembalikan pemberian Tono selama bekerja. Mencengangkan sekali hal seperti ini, Tono pernah membelikan teman kerjanya kue ulang tahun.Â