Mohon tunggu...
dr NaniWinarni
dr NaniWinarni Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Kecantikan

Dokter Kecantikan dan Ahli Akupuntur

Selanjutnya

Tutup

Healthy

9 Manfaat Terapi Akupuntur dalam Mengatasi Penyakit Stroke

22 November 2021   07:21 Diperbarui: 22 November 2021   07:23 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stroke adalah sindrom klinis timbul mendadak, progresif cepat, menyebabkan kelumpuhan, berlangsung 24 jam, akibat gangguan sirkulasi darah otak non-traumatik. Penyebabnya: iskemik (80%) dan hemoragik/perdarahan (20%). Gejala sisa berupa kelumpuhan merupakan beban bagi penderita dan keluarga, untuk itu perlu pengobatan segera, rehabilitasi dan akupuntur supaya pemulihan cepat terjadi.

Ada beberapa faktor resiko terjadinya penyakit stroke yaitu: hipertensi (darah tinggi), kencing manis, kolesterol tinggi, kegemukan, kekentalan darah, dan penyakit jantung. Dulu di tahun 1990-an penyakit stroke banyak menyerang orang tua (usia diatas 60 tahun), tetapi sekarang sudah sering ditemukan pada usia muda (40-50 tahun), oleh karena itu faktor resiko di atas seharusnya dihindarkan supaya penyakit stroke dapat dicegah.

Pendekatan Bruunstrom dalam evaluasi dan terapi kelumpuhan pasca troke masih tetap valid sampai sekarang, sekalipun Neuroscience yang mendasarinya telah berkembang. Bruunstrom membagi 3 periode perjalanan penyakit stroke yaitu: periode shock otak, spastik dan pemulihan. Hal ini penting untuk menilai prognosis penyakit, jika periode shock otak berlangsung lebih dari 8 minggu ini menunjukkan kemajuan terapi akan lebih lambat. Waktu pemulihan stroke yang paling baik adalah 0-6 bulan, di atas 14 bulan kerusakan otak akan menetap dan pemulihan akan lebih sulit terjadi.

Ada 9 Manfaat terapi akupuntur dalam mengatasi penyakit stroke adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan suplai darah/oksigen di daerah otak yang mengalami kerusakan
2. Memperbaiki gangguan elektrik otak terutama yang berhubungan dengan saraf untuk pergerakan otot lengan-kaki yang lumpuh
3. Menurunkan kolesterol darah jika tinggi
4. Menurunkan tekanan darah pada hipertensi
5. Menurunkan kadar gula darah pada kencing manis
6. Menekan radikal bebas sehingga kerusakan otak lebih lanjut dapat dihambat
7. Merangsang pergerakan otot lengan-kaki yang lumpuh
8. Mengatasi stress, depresi dan nyeri.
9. Bukti terbaru pada hewan percobaan akupunktur dapat merangsang perbaikan saraf yang mengalami kerusakan.

Akupunktur dapat diberikan segera pada stroke iskemik, namun pada stroke perdarahan akupunktur dapat dimulai setelah kondisi pasien sudah stabil (2-3 minggu pasca serangan stroke).

Terapi akupuntur pada penyakit stroke aman dilakukan, dan respon yang paling baik adalah kejadian penyakit stroke kurang dari 6 bulan karena biasanya belum terjadi komplikasi seperti atropi atot lengan dan kaki atau kekakuan persendian.

KEPUSTAKAAN
1. Mardjono M, Shidarta P. Neurologi klinis dasar. Jakarta: Dian Rakyat; 1997.
2. Duus P. Diagnosis topik neurologi, anatomi, fisiologi, tanda, gejala, edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996.
3. Sawnwe KA, La Vigna JM. Brunnstrom's movement therapy in hemiplegia. A Neurophysiological Approach; 1992.
4. Rainone F. Acupuncture for stroke. Acubreifs Newsletter. 2004; 5(4).
5. Gao Biao, Li Chongqing, Li Longling. Effect of acupuncture and massage combined with functinaol training on neurological function and activities of daily living of patient with cerebral infaction. Chines Journal of Clinical Rehabilitatin. 2006; 10(11): 1-4.
6. Frank, Bryan L, Soliman Nader E. Pocket atlas of auricular therapy and auricular medicine acupuncture. Arts and Press; 2004.
7. Oleson T. Auriculotherapy manual: chines and western systems of ear acupuncture, third edition. Elsevier Science Limited; 2008.
8. Zhao ZQ. Neural mechanism underlaying acupuncture. Progress in Neurobiology. 2008; 85: 355-75.
9. Kiswojo, Widya DK, Srilestari A. Akupunktur medik dan perkembangannya. Jakarta: Kolegium Akupunktur Indonesia; 2009.
10. Xia Y, Cao X, Wu G, Cheng J. Acupuncture therapy for neurological disease: a neurobiological review. Tsinghua University Press; 2010.
11. Ji-Sheng H. The neurochemical basis of pain relief by acupuncture. Peking University Medical Press; 2007.
12. Mayor DF. Electoacupuncture a practical manual and resource. Churchill Livingstone Elsevier; 2007.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun