Menjelang Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat yang diperingati setiap 28 Juni maka kita generasi muda perlu mengenal siapa saja para pejuang kemerdekaan Indonesia di Ketapang, Kalimantan Barat.Â
Kita sering baca nama pejuang kemerdekaan terutama yang di Pulau Jawa, tetapi bagaimana dengan pejuang yang lahir dan besar di Ketapang (Kal-Bar)? Sepertinya belum banyak dikupas dalam buku sejarah.
Kita tahu bahwa Rahadi Osman, seorang mahasiswa kedokteran GHS Jakarta (sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) karena namanya diabadikan menjadi nama bandara Ketapang.
Ada pula dr. Agoesdjam, dokter dari Pacitan (Karesidenan Madiun) yang menjadi nama rumah sakit seperti yang pernah saya tuliskan di: https://nasional.kompas.com/read/2018/08/18/18161201/dokter-agoesdjam-yang-terlupakan-dalam-sejarah-perjuangan?page=all
Lalu yang lahir, besar dan berjuang sampai meninggal di Ketapang siapa?
Kita dapat berziarah dan mengenang nama-nama para pejuang salah satunya di Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang . Di sana ada prasasti dengan nama-nama raja, ulama, guru dan tokoh masyarakat dari berbagai suku dan etnis di Ketapang.Â
Pada prasasti di Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang (Kalimantan Barat) tercantum nama:
1. Gusti Moh. Saunan (Raja Matan/Ketapang)
2. P. Tengkoe Betoeng (Raja Sukadana)