Mohon tunggu...
Reni Indrastuti
Reni Indrastuti Mohon Tunggu... profesional -

writing is a passion

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Resep Langsing Tetap Sehat: Slim is Beautiful, But be Slim on Healthy Body

18 Januari 2010   08:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:24 3809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ada banyak statements menggelitik yang menggoda saya untuk menulis catatan ini….many words from many friends…ah akhirnya nulis juga! “Ya ampuuun Ren…,aku kurang apa coba,makan nasi udah kukurangi porsinya,itu pun sehari sekali…teteeep aja ndut gini,udah gen kali yae…” “aku seneng senam aerobic…BB-ku bisa turun banyak…tapi begitu gak lagi senam kok melar lagiii….malah lebih parah…” ”wis dasare keturunan lemu…minum air putih pun BB tetap menanjak…yowis ben lemu sing penting sehat” “udah diet macem2, diet rendah kalori,diet golongan darah, diet ini diet itu,suntik vitamin c, suntik ini suntik itu….bisa langsing sih,tapi kalo distop ya melar lagi…mana tahan” Dan banyak lagi gaya bahasa yang mencerminkan keputusasaan dan kejengkelan thd diri sendiri dengan kondisi badan yang tidak sesuai dengan keinginan, yg diidam-idamkan wanita yaitu menjadi langsing! Adapula terbersit kata2 skeptis bahwasannya mustahil memiiki berat badan ideal kalo udah terlanjur gembrot, apalagi dengan porsi makan yang tetap atau tidak dikurangi, mana mungkin! Porsi makan udah dikurangi aja jarum timbangan tidak bergeser ke angka yang lebih kecil. Banyak metode diet yang ditawarkan di dunia ini demi terciptanya bentuk badan yang langsing idaman setiap wanita. Saya nggak tertarik untuk diet-diet yang mengiming-imingi langsing, tanpa harus mencobanya lebih dulu saya merasa yakin itu hanya kepuasan yg temporary, alias sementara aja,kalau udah gak dijalani ya balik lagi jadi gembrot. Ini suatu yoyo syndrome,kalo diet kurus,kalo gak diet gemuk, akhirnya metabolism tubuh kita dipermainkan dan sudah pasti dampaknya akan buruk bagi kesehatan. Mau pilih yang begini?silakan, sehat adalah pilihan. Saat niat baik saya muncul dan sedang mood untuk membagikan pengetahuan yang baik bagi orang lain tentang gaya hidup sehat yang saya jalani, kadang belum sampai menuntaskan sharing saya sudah dihadang dengan pekikan skeptis, sindiran, ataupun kalimat-kalimat yang menyepelekan. Ini kalimat yang mungkin mewakili, “Hidup cuma sekali, ngapain menyiksa diri dengan diet gituan…..” Once more, it’s not diet, it’s healthy life style! Jadi tujuannya bukan untuk langsing tetapi untuk menjadi sehat dengan menjaga tubuh kita dari toxin2 dan zat2 yang tidak berguna yang tanpa kita sadari hadir dalam menu makanan kita sehari-hari. Apabila bentuk badan kita menjadi langsing setelah menjalaninya ini adalah bonus! Pada tubuh yang sehat dan metabolism tubuh yang bagus bentuk dan berat badan tubuh akan tersetting pada angka yang ideal. Dan lagi bagi saya, justru disebut menyiksa diri (tubuh) apabila kita membiarkan saja segala makanan masuk ke dalam tubuh kita hanya karena lidah kita menyukai rasanya, akibat yang akan dituai sungguh hebat saat tak berapa lama kita divonis berpenyakit berat, berat disandang, berat di kantong, dan berat bagi seluruh keluarga dan orang2 yang dicintai. Jika teman-teman (yang menyempatkan diri) membaca catatan saya ini masih ragu, skeptis dan menganggap omong kosong sebaiknya jangan melanjutkan membaca karena nanti akan menemui lagi hal2 yang tidak lazim di bawah ini. Ketidaklaziman ini terjadi karena pandangan lazim yang ada di mindset masyarakat umum sudah demikian terpatri dan susah dihilangkan karena kelaziman ini dianggap kebenaran. Untuk teman2 yang sekedar ingin tahu, berniat menjalani, dan wellcome dengan catatan saya ini silakan lanjut, dan mari silakan menikmati tulisan saya di bawah ini. Ada banyak hal yang dianggap lazim oleh sebagian besar orang di lingkungan kita tentang tubuh yang langsing dan gemuk. Setelah jadi ibu badan melar? Udah biasaa....,kata banyak orang. Jadi, ini dianggap lazim, akan tetapi kalo tetap langsing setelah punya baby,dianggap luar biasa oleh sebagian orang. Kalau kita dipenuhi pikiran negative pasti akan muncul statement2 tidak menyenangkan tentang ini, seperti “ah, dia kan nggak menyusui, jadi bisa bebas diet” atau malah sebaliknya (tapi tetap negative juga), “dia kan menyusui,jadi panteslah dia kurus,karena energinya banyak disedot bayinya”. Atau ada lagi nih, “ah dia kan belum KB, coba dia KB kayak saya,pasti gemuk juga”. Padahal langsing itu lumrah, wajar saja disandang oleh siapa saja walaupun dia keturunan keluarga yang bentuk tubuhnya gemuk2, kuncinya adalah hidup sehat alami! Bukan dengan membebani tubuh dengan diet2 spektakuler atau mengikuti program2 fantastis yang menawarkan penurunan berat badan yang drastis. Langsing, menurut saya adalah bentuk badan yang proporsional sebanding dengan usia,dan tinggi badan,dalam range IMT (Indeks Massa Tubuh) yang normal,tidak underweight dan juga tidak overweight, dengan kondisi tubuh yang sehat, tidak mengalami gangguan system organ tubuh,dan bukan bentuk tubuh yang dikondisikan dengan menggunakan bahan2 yang tidak alami seperti suntikan, operas/bedah ataupun obat-obatan. Lalu apa rahasia tetap langsing yang alami? Yaitu memahami kebutuhan tubuh, bukannya mengabaikan kebutuhan tubuh kita. Kalau pinjam istilahnya prof Hiromi (dalam buku The miracle of Enzym Self Healing program) dan ajaran dari buku The secret, mendengarkan kata tubuh anda. Jika ada orang yang menahan rasa lapar dan menyiksa diri untuk tidak makan, itu namanya mengabaikan kebutuhan tubuh. Jika berlangsung terus menerus, bukan langsing yang dituai, tapi penyakit. Kalau makan terus-menerus,itu bukan memahami kebutuhan tubuh juga, tapi mengumbar keinginan lidah n laper mata! Di luar kelainan yang mungkin dialami (misalnya gangguan tiroid, gangguan kelenjar hipofisis). Pada prinsipnya saya menganut atau meyakini good metabolism (it’s a keyword!) sebagai kunci menghasilkan tubuh sehat yang langsing. Didalamnya terurai hal2 atau teori yang mendukung, seperti keseimbangan asam basa dalam tubuh yang mempengaruhi jalannya metabolism. Apabila tubuh kita terlalu asam ini akan mempengaruhi penyerapan nutrisi tertentu yang penting bagi tubuh, dan juga meningkatkan kekentalan darah, kekentalan darah membuat peredaran darah tidak lancar, sehingga fungsi organ tidak optimal, zat-zat toksik susah dibuang, kesehatan akan memburuk (kekentalan darah bisa mengakibatkan penyempitan dan penyumbatan vaskuler yang mengakibatkan penyakit vasuler seperti jantung koroner dan stroke). Oya kelebihan berat badan bukan hanya karena kelebihan lemak saja seperti diyakini banyak orang sehingga berlomba-lomba menghindari makanan berlemak, ataupun mati2an menjalankan olahraga yang menghancurkan lemak dengan alat2 berteknologi tinggi. Kelebihan BB juga diakibatkan toksin2 dalam tubuh kita yang sudah menmpuk puluhan tahun dan susah dibuang oleh system organ tubuh kita. Ternyata ada gaya hidup sehat yang menurut saya sangat mewakili prinsip ini yaitu Food Combining. Pasti ada banyak teman saya yang membaca catatan saya ini yang pernah mendengar atau bahkan sudah menjalaninya (saya nantikan komentarnya). Berikut ini ringkasan pola Food Combining yang saya sarikan dari Buku Pengantar Food Combining karya Andang Gunawan, yang komplitnya bisa dibaca dari The Complete Book of Food Combining karya Kathryn Marsden. FOOD COMBINING SUMMARY 1.Pagi hari saat bangun tidur minum air putih hangat+perasan jeruk nipis/lemon 2.Sepanjang pagi makan buah segar (atau jus buah) sampai menjelang pukul 11.30 3.Makan buah sebaiknya pada perut kosong atau sebelum makan (jarak minimal 30 menit sebelum makan) 4.Makan siang tepat waktu (pk 12.00-14.00) 5.Minum air putih 30 menit-1 jam sebelum makan siang, 1-2 gelas 6.Makan malam tidak melebihi pk 19.00, usahakan pk 20.00 sudah tidak makan lagi 7.Minum air putih sesuai kebutuhan tubuh 6-8 gelas sehari di luar minuman yang lain 8.Perbanyak konsumsi sayuran baik matang maupun mentah terutama jika sedang menikmati free day, makan hidangan favorit enak yang miskin zat gizi alami (saat pesta dll) 9.Kombinasi makanan yang serasi (sinergis dengan metabolism): a.Karbohidrat/pati dengan lemak b.Pati dengan pati c.Protein (hewani) dengan lemak d.Protein nabati dengan protein nabati e.Lemak dengan asam f.Gula dengan asam g.Protein dengan sayuran h.Pati dengan sayuran 10.Kombinasi makanan yang tidak serasi (memberatkan metabolism) a.Protein hewani dengan pati b.Protein hewani dengan asam c.Protein hewani dengan gula d.Protein hewani dengan protein hewani e.Pati dengan asam f.Pati dengan gula g.Lemak dengan gula Kombinasi tak serasi yang paling umum dan paling mudah diingat adalah kombinasi pati dengan protein hewani. Dengan memisahkan menu pati dan protein hewani dari menu sudah sangat efektif bagi metabolism yang saya rasakan. Dengan metode atau gaya hidup sehat ini banyak yang berujar n shouting me “gila! Masak pagi-pagi disuruh minum jeruk nipis dan makan buah2an, aku kan punya sakit maag….bisa kumat dong!” atau ada juga yang terpekik, “Hah?apa? makan ikan tanpa nasi?mana bisa?” Ada juga yang terperangah mangap sampai lupa mingkem ketika menawari saya sarapan pagi dan saya jawab, “terimakasih,saya sudah sarapan” dan dilanjut pertanyaan beliau “sarapan apa Bu?”, saya jawab “jus nanas campur jeruk medan” Hahahaha, saya geli melihatnya…. Menerapkan food Combining tidak susah. Yang diperlukan hanya spirit untuk menjalaninya seterusnya, kontinu. Kita nggak perlu kaku menjalaninya, santai aja, dinikmati, hidup ini untuk dinikmati, bukan untuk menyiksa diri. Kita bisa mengambil waktu weekend untuk hari bebas mencicipi dan makan makanan favorit kita yang “nakal”. Tetapi harus konsekuen kembali ke pola FC pada awal pekan. Atau kalau ada acara resepsi atau pesta kita bisa sedikit nakal dengan mengkonsumsi makanan yang mengundang selera. Jujur saja, saya pun masih belajar dan berusaha disiplin untuk memelihara kontinuitas pola Food Combining dalam pola hidup saya. Sedikit kesaksian saya, setelah melahirkan BB saya ajeg tak beranjak dari 63kg (sebelum hamil saya 50kg) dengan keluhan hiperuricemi, hiperkolesterolemi, dan menderita tendinitis di pergelangan tangan kanan saya yang mengakibatkan saya kesulitan menulis dan menggendong Nares,anak saya. Saat usia nares 6 bulan saya memulai FC. Tiga bulan kemudian BB saya turun menjadi 51kg dan kemudian turun sedikit demi sedikit hingga ajeg sekarang 46kg nilai laborat kimia darah asam urat dan kolesterol saya dalam batas normal, bahkan HDL kolesterol (lemak baik) bisa meningkat, tendinitis saya sembuh. Walaupun ini sudah banyak dan panjang, sebenarnya masih banyak uraian tentang Food Combining. Saya yakin dalam benak temen2 akan timbul banyak pertanyaan kenapa begini kenapa begitu, karena sepertinya tak lazim menjalankan kebiasaan yang sesuai kaidah Food combining. Tapi cobalah, jika anda sudah menjalaninya dengan benar apa yang kita nilai tak lazim sebelumnya dalam hal cara makan atau pola makan ternyata sesuatu yang selaras dengan nyanyian tubuh kita (baca; bioritme). Untuk menjawab pertanyaan2 anda saya sarankan membaca buku2 terkait atau anda bisa browsing tentang Food Combining. Zamannya internet gito loh! dedicated to all my friends want to be healthy daily long life,enjoy n get the bonus! It's slim. sampai tulisan ini diposting sudah empat teman yang memberi feedback positif tentang pola hidup sehat ini. Salam sehat selalu FB : reni sihaloho YM : mauliate_reni twitter : reni_indras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun