. Empat jenis hormon gondok dan hormon pengendali produksinya Saat ini dikenal 4 jenis hormon tiroid yang dapat dideteksi dari pemeriksaan darah di laboratorium, yaitu :
Jumlah hormon tiroid yang dihasilkan oleh oleh kelenjar gondok berada di bawah pengaruh hormon perangsang produksi tiroid yang dinamakan TSH (Thyroid Stimulating Hormone). TSH dihasilkan oleh bagian dari otak.
Jika tubuh kita kekurangan hormon tiroid, kadar TSH cenderung tinggi / meningkat untuk merangsang produksi hormon tiroid. Sebaliknya, jika tubuh kita kelebihan hormon tiroid, kadar TSH cenderung rendah / menurun untuk mengurangi rangsangan produksi hormon tiroid tersebut.
Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa pada keadaan hipertiroid :
- salah satu atau lebih di antara FT3, FT4, T3 Total, T4 Total tinggi atau meningkat,
- TSH rendah atau normal.
Sebaliknya, pada keadaan hipotiroid :
- salah satu atau lebih di antara FT3, FT4, T3 total, T4 total rendah atau menurun,
- TSH tinggi atau normal.
Semakin tinggi kadar FT3, FT4, T3 total, T4 total dan semakin rendah kadar TSH, berarti semakin berat keadaan hipertiroidnya (semakin berat kelebihan gondoknya).
Semakin rendah kadar FT3, FT4, T3 total, T4 total dan semakin tinggi kadar TSH, berarti semakin berat keadaan hipotiroidnya (semakin berat kekurangan gondoknya).
Kadar normal atau nilai rujukan : T3 total    :    70- 190   ng/dl T4 total    :     5 - 12     ug/dl FT3      :  2,3 - 4,2   pg/ml FT4      :   0,7-1,55   ng/dl TSH      :  0,27-4,7   uIU/L Dalam praktek sehari-hari, indikator yang lebih akurat dan sering diperiksa untuk menilai fungsi kelenjar gondok adalah FT3, FT4, dan TSH. Ketiga indikator fungsi tiroid ini sudah bisa diperiksa di laboratorium-laboratorium lengkap di ibukota semua propinsi di Indonesia. Sayangnya biaya pemeriksaan FT3, FT4, dan TSH masih sangat mahal untuk ukuran rata-rata kita ; saat ini (awal tahun 2014) berkisar delapan ratus ribu rupiah.
. Gejala atau keluhan akibat pembesaran gondok Seperti telah dijelaskan di atas, kelenjar gondok yang membesar dapat disebabkan oleh kelebihan gondok ataupun kekurangan gondok. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua penderita hipertiroid dan tidak semua penderita hipotiroid mengalami pembesaran / pembengkakan gondok. Tidak jarang penderita merasa keberatan dan aneh saat pertama kali divonis menderita hipertiroid atau hipotiroid karena merasa kelenjar gondoknya tidak membengkak.
Kadang-kadang bisa terjadi : seseorang jelas menunjukkan gejala dan tanda hipertiroid ataupun hipotiroid walaupun kelenjar gondoknya tidak membesar. Jadi jika misalnya anda atau anggota keluarga anda divonis menderita hipertiroid atau hipotiroid walaupun gondoknya tidak membesar / membengkak, itu bisa saja benar ; tinggal mencocokkan ada tidaknya gejala dan tanda-tanda hipertiroid atau hipotiroidnya. Kadang-kadang kepastian hipertiroid atau hipotiroid perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan kadar hormon tiroid di laboratorium.