Di Indonesia, istilah kolesterol, asam urat, gula darah (kencing manis atau diabetes), sudah cukup dikenal oleh masyarakat banyak. Namun tidak demikian halnya dengan trigliserida (triglyceride) atau lemak darah. Hingga saat ini, masih banyak di antara kita yang belum pernah mendengar istilah trigliserida ; masih banyak di antara kita yang belum mengerti tentang trigliserida.
Apa itu trigliserida ( lemak darah ) ?
Sebagian besar lemak dari makanan sehari-hari yang diserap di dalam usus halus berada dalam bentuk trigliserida. Setelah lemak masuk ke dalam usus halus, cairan empedu dan enzim pencerna lemak akan ikut mengalir masuk ke dalam  usus untuk mengolah lemak. Melalui serangkaian proses kimiawi, trigliserida akan diserap melewati dinding usus dan membentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah ( Lipoprotein artinya ikatan antara lemak dan protein. Densitas rendah artinya tidak padat, sehingga berukuran besar ). Lipoprotein berdensitas sangat rendah ini dalam medis disebut very low density lipoprotein (VLDL Cholesterol), yang dapat diukur kadarnya di dalam darah. Di Indonesia, VLDL dan LDL Cholesterol sering kita sebut sebagai "kolesterol jahat".
Untuk mempermudah kita yang awam tentang istilah-istilah kimia rumit seperti ini, trigliserida adalah salah satu bagian / fraksi lemak di dalam tubuh kita yang dapat diukur kadarnya di dalam darah. Kadar trigliserida yang berlebihan merupakan "lemak jahat" bagi tubuh kita.
Karena trigliserida merupakan bagian dari lipoprotein berukuran besar, maka kadarnya yang berlebihan di dalam darah memperbesar resiko penyumbatan pembuluh darah di seluruh tubuh, terutama pembuluh darah di dalam otak dan pembuluh koroner jantung.
Â
Berapa kadar normal trigliserida ?
Â
Kadar normal trigliserida (saat puasa) adalah kurang dari 150 mg/dl. Standar waktu pemeriksaan kadar trigliserida adalah pemeriksaan di saat puasa, misalnya pada pagi hari sebelum sarapan.
Â
Trigliserida : Mengapa bisa tinggi ?