Mohon tunggu...
Dedi Rahmat Hidayat
Dedi Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Man Jadda Wa Jadda, Siapa bersungguh-sungguh akan mendapatkan keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadilah Guraru Jangan Gujatro

16 Desember 2012   00:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:35 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya sangat bangga dengan kaos saya yang bertuliskan GURARU, guru era baru, namun saya sedih dengan beberapa teman saya yang tetap ingin jadi guru yang seperti sekarang, tidak mengusai komputer, malas, tidak peduli kepada siswa, memvonis siswa nakal dan bodoh serta hanya menuntut bayaran atas segala kerja yang belum diselesaikan, apalagi bila pekerjaan sudah selesai.

Saya yang selalu dimudahkan oleh teknologi kadang merasa heran kepada mereka, apakah mereka hanya seperti buruh pabrik yang terus menuntut UMR meningkat setiap tahun? atau memang mental kuli yang setelah kerja langsung dibayar?  Pernahkah kita lihat para direktur atau staff kantor, CSR bank, atau pemilik toko minta kenaikan gaji atau penghasilan? yang saya bisa ambil bahwa kerja tanpa skill yang tinggi wajar bila dibayar rendah, kalau tidak mau punya penghasilan rendah kita harus belajar, belajar dan belajar, usaha, usaha dan usaha, ALLAH TIDAK AKAN MERUBAH NASIB SUATU KAUM KECUALI MEREKA SENDIRI YANG MENGUBAHNYA.

Sebelumnya saya pernah menulis tentang mengajar itu ibadah, sekolah adalah sajadah saya, siswa adalah konsumen yang harus saya layani  dengan baik serta hormat. Sekolah bukan hanya tempat mengajar tapi sebagai tempat meendidik dan membina tunas bangsa ini, juga sebagai tempat belajar guru segala pengetahuan, kehidupan dan masih banyak yang lainnya.

Jadi bila saya menyediakan format  nilai yang harus diserahkan dalam soft copy format excell yang sudah dibuatkan rumusnya, bila tidak selesai di sekolah dapat di email ke alamat yang jelas, masih dengan alasan saya TIDAK bisa  komputer, tidak berusaha belajar komputer, mampu beli Black Berry yang lumayan buat saya untuk membiayai anak saya kuliah di UI, atau untuk biaya saya kuliah S2, S3 di UI juga, dapat sertifikasi, dapat tunjangan ini itu dan masih tetap merasa kurang.

Sepertinya tinggal tunggu azab Allah kalau tidak diberi peringatan dulu, tapi sudahlah, bila mereka tetap ingin jadi katak dalam ember, (tempurung kelapa sudah dijadikan arang batok) saya berdo'a semoga suatu saat mereka sadar dan mau berubah.

MAN JADDA WA JADDA pepatah Arab yang berarti Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.

Untuk seluruh guru yang belum mau berubah. (pasti tidak akan bisa membaca tulisan ini karena tidak tahu komputer apalagi Kompasiana.com)

Ayo jadi GURARU jangan tetap menjadi GUJATRO (guru jadul dan katro)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun