Akhirnya tiba juga kesempatan saya untuk dipanggil mengikuti pelatihan kurikulum 2013, kurikulum yang baru yang akan emnggantikan KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pelatihan ini dilaksanakan pada saat liburan akhir tahun pelajaran, sehingga tidak mengganggu aktifitas pembelajaran, sudah 2 gelombang yang dilaksanakan, gelombang I 14 - 18 Juni 2014 dan gelombang II 20 -24 Juni 2014. Pelatihan guru menjadi syarat mutlak dalam implementasi kurikulum, karena itu, tidak diizinkan bagi sekolah yang gurunya belum mendapatkan pelatihan, menyatakan sebagai sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Konsep inti Kurikulum 2013 diantaranya :
- Bahwa Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
- Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”.
- Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
- Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
- Dimana hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, (Observing) menanya(Questioning), menalar (Associating) , mencoba (Experimenting) membentuk jejaring (Networking) untuk semua mata pelajaran.
Walaupun hanya dilaksanakan selama 5 hari namun pada dasarnya yang terpenting adalah niat ikhlas dari guru dan kepala sekolah untuk tetap mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 dapat dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015, walupun dengan banyak tantangan dan sikap apatis dari beberapa pihak dan juga keragu-raguan akan keberhasilan kurikulum 2013 dalam pelaksanaannya.
Kurikulum 2013 ini harus tetap berjalan karena lebih memudahkan guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran. Aktivitas terbanyak adalah pada peserta didik, guru sebagai motivator dan fasilitator dalam membimbing siswa.
Selama 5 hari pembimbingan dilaksanakan secara simultan dan terstruktur, dimulai dari pre test untuk mengumpulkan dan mengetahui informasi yang telah diterima guru selama ini tentang kurikulum 2913, dilanjutkan dengan konsep dan esensi dari kurikulum 2013, analisis buku guru dan peserta didikm perancangan dan penilaian pembelajaran dan terakhir adalah pembelajaran terbimbing. Pada dasarnya semua guru yang kompeten tidak akan menemukan kesulitan berarti saat mengikuti pelatihan, adanya forum yang dibentuk setelah pelatihan juga dapat menjadi kunci keberhasilan kurikulum 2913 ini.
Semoga kurikulum 2013 ini dapat menjadi jawaban untuk dapat meningkatkan kualitas dan martabat bangsa Indonesia untuk masa depan yang lebih baik, menuju Indonesia yang maju dan beradab, aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H