Para peneliti dan ilmuwan dari Laboratorium Pennel di London dan Tokyo Institute, telah menemukan bahwa fitur otak asimetris yang luas dibagi dalam dua bagian, yang nyaris tak terlihat pada simpanse. Sementara mereka tidak yakin tentang fungsi asimetri unik ini yang terdapat di otak manusia ini, lokasi menunjukkan bahwa itu ada hubungannya dengan komunikasi dan kognisi sosial. Temuan, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pekan ini yang di beritakan dalam surat kabar, dapat membantu kita memahami evolusi bahasa manusia.
Sebuah tim internasional yang besar yang dipimpin oleh François Leroy dari INSERM-CEA kognitif Neuroimaging Unitstudied telah memindai gambar otak dari 177 orang, yang berkisar usia dari bayi sampai pada orang dewasa. Para peserta dibagi menjadi kelompok "khas" dan "atipikal", termasuk yang terakhir adalah orang orang yang kidal dan dengan orang orang yang memiliki lateralisasi tepat untuk penekanan bahasa verbal tertentu (contoh yaitu, satu sisi otak lebih dominan dari yang lain dalam aspek-aspek tertentu dari bagian otak yang menyimpan verbal bahasa), serta pasien dengan autisme, corpus callosum agenesis , inversus situs, atau sindrom Turner. Beberapa faktor tersebut diketahui mempengaruhi asimetri otak.
Mereka menemukan fitur fitur unggul asimetris di sulkus-area otak yang penting untuk berkomunikasi, yang disebut dengan "STAP", berupa segmen dengan panjang 45 milimeter, yang secara konsisten telah diteliti lebih dalam ke belahan otak kanan daripada di belahan otak kiri, yang di lakukan 95 persen kepada subyek manusia. Ini ditemukan pada orang dari segala usia, dan fakta bahwa ini juga muncul pada bayi, telah menunjukkan bahwa itu berasal dari genetik. Keberadaannya adalah tidak terlepas dari lokasi pemyimpanana lateralisasi bahasa, dan memori seksual dalam otak manusia (meskipun tampaknya sedikit lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan). Alur juga terlihat di beberapa "atipikal" subyek dengan situs inversus, sindrom Turner, dan corpus callosum agenesis.
Digambarkan di sini, anda dapat melihat lokasi STAP (kuning) relatif lebih tampak di daerah sisi otak lainnya termasuk gyrus Heschl (biru) dan ujung ventral dari sulkus sentral (hijau) pada kedua sisi kiri dan kanan permukaan kortikal batin otak pada orang dewasa. Pusat STAP ditandai dengan garis petunjuk warna merah.
Otak yang terlibat dalam tugas tugas yang berbeda dengan alur yang lebih dalam di otak kanan terletak di wilayah yang mengontrol suara dan pengenalan wajah dan bekerja dengan mentahui apa yang orang lain pikirkan, New Scientist menjelaskan, alur dangkal di sebelah kiri merupakan pusat daerah yang sebelumnya dikaitkan dengan peyimpanan bahasa.
Selain itu, tim juga menganalisis citra otak dari 73 simpanse dan menemukan bahwa alur alur yang ditengarai mirip dengan otak manusia secara spesifik. "Landmark otak asimetris mungkin fitur kunci untuk memahami apa yang begitu spesifik dan unik dalam spesies kita," Leroy mengatakan kepada New Scientist
"Kami berpikir bahwa asimetri ini berhubungan dengan baik pembicaraan atau kognisi sosial, yang keduanya memiliki kemampuan untuk manusia mengungguli primata lainnya."
Dr. Yohanes S Hariatmadja
Okubo University of Science & Chemical Engineering
2 Chome-12-7 Okubo, Shinjuku, Tokyo 169-0072 Japan
+81 3-3209-3812
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H