Mohon tunggu...
Rizky Perdana
Rizky Perdana Mohon Tunggu... Dokter - dr,SpPD,KPTI,FINASIM,Dr(Epid)

Internist-Infectious Disease Consultant-Fellow Indonesian Society of Internal Medicine (FINASIM), Clinical Epidemiologist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakekat Jasad Manusia dan Uang Haram

16 Oktober 2011   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:53 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia sesungguhnya terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu : Jasad, Jiwa dan Ruh.

Allah berfirman dalam surat AT Tiin ayat 4

“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya “.

Jasad adalah raga manusia yang bisa dirasakan oleh panca indra, bisa dilihat dan diraba. Jasad manusia diciptakan Allah SWT dengan bentuk yang amat sempurna, dengan panca indra yang dimilkinya. Mata diciptakan sebagai indra penglihatan, hidung sebagai indra penciuman, telinga sebagai indra pendengaran, lidah indra perasa Jasad diciptakan Allah SWT sebagai wadah bagi keberadaan ruh dan sukma, ruh dan sukma bisa kita rasakan keberadaannya jika sudah menetap dalam jasad manusia, demikian pula makhluk Tuhan yang lainnya seperti binatang dan tumbuhan, mereka juga seperti manusia memiliki ruh yang tidak bisa dilihat oleh panca indra kita.

Dengan adanya ruh dalam jasad maka jasad menjadi hidup. Bagi manusia keberadaan ruh dalam jasadnya dibekali dengan panca indera telinga, mata, hati dan sebagainya. Kesemuanya itu diberikan Allah SWT sebagai alat untuk mengenalNya. Siapa yang mengenal dirinya maka ia pasti akan mengenal Tuhannya. Ruh memiliki sifat-sifat baik karena ia senantiasa bertakwa pada Allah SWT. Tapi dalam diri manusia dihiasi hawa nafsu mulut, perut dan syahwat. Ketiga hawa nafsu ini seringkali menggelincirkan manusia dari jalan yang lurus. Meskipun ruhaninya menolak melakukan perbuatan maksiat dan zhalim tapi ruhani tidak dapat mengendalikan hawa nafsu. Kecuali ruhani yang senantiasa mengingat Allah SWT.

Kita bisa hidup di dunia ini karena ditiupkan ruh ke dalam badan kita yang masih berbentuk segumpal darah beku pada saat berada dalam rahim ibu. Dalam sebuah hadits dari Abdul Rahman bin Abdullah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya setiap manusia dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya, 40 hari hanya nuffah kemudian menjadi darah beku alakah. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan diperintahkan agar ditulis 4 perkara. Rezkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagia". (HR. Bukhari Muslim).

Ruh yang ada dalam jasad manusia sebagai alat untuk melaksanakan sifat-sifat Allah SWT dalam kehidupannya. Sifat-sifat itu antara lain penyayang terhadap sesamanya dan kepada makhluk Allah SWT lainnya. Sifat memberi maaf pada orang lain yang telah menyakiti hati kita atau fisik kita, tetapi sebaliknya dikehendaki pula supaya pelaku tindak kejahatan dihukum dengan hukuman yang setimpal. Sifat memberi maaf tidak boleh memudahkan orang berbuat kejahatan pada diri kita. Ruhani memimpin manusia agar beriman dan bertakwa pada Allah SWT.

Jasad adalah anggota tubuh dari manusia. Seperti ; tangan, kaki, mata, mulut, hidung, telinga, dan lain-lainnya. Bentuk dan keberadaannya dapat diindera oleh manusia. Hewanpun dapat menginderanya.

Dari jasad inilah, timbulnya "penyakit" yang disebut syahwat. Seperti yang disebutkan dalam AlQur'an :

"Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada syahwat, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik". [QS Ali Imran (3) : 14]

Terlepas dari agama apapun, maka manusia cenderung mencari kesenangan hidup di dunia. Lihat saja kecintaan pada wanita yang berlebihan, sehingga dimana-dimana terjadi perzinahan atau hubungan sex yang seharusnya dilakukan oleh suami terhadap seorang isteri melalui ikatan pernikahan.

Lalu kecintaan yang berlebihan terhadap harta yang banyak, harta emas, harta perak, binatang-binatang ternak, serta kebon yang luas dan sawah ladang yang banyak telah menyebabkan manusia mencari uang dengan segala cara.

Tidak perduli dengan agama apapun, manusia selalu cinta dan suka dengan mengumpulkan harta dan uang yang banyak.

Apakah hanya manusia yang ber agama Islam dan muslim saja yang cinta dan suka dengan harta dan uang yang banyak ?

Tidak.

Semua manusia entah agama apapun yang dianut selalu punya keinginan untuk mengumpulkan harta dan uang yang banyak.

Sehingga tidak heran, mereka mencari dan mengumpulkan harta dan uang yang banyak dengan segala cara.

Ada manusia yang mencari harta dan uang dengan cara yang HALAL.

Namun tidak sedikit, manusia-manusia di muka bumi ini mencari dan mengumpulkan harta dan uang yang banyak dengan cara yang TIDAK HALAL alias HARAM.

Entah dengan mencuri pulsa, ataukah melakukan KORUPSI yang banyak pun dilakoninya sudah membuktikan sifat umum manusia.

Karena Manusia selalu mencari kesenangan hidup di dunia ini.

Karena Manusia diberikan fitrah oleh Allah SWT untuk menyukai dan mencintai HARTA dan WANITA.

Dan itu berarti berlaku untuk semua manusia di muka bumi tanpa pandang bulu, apakah ia muslim atau tidak.

Kecuali manusia yang selalu taat dengan ajaran agama yang dianutnya lah yang tidak mudah tergiur dengan harta dan wanita. Yang tidak berlebihan menyukai dan mencintai wanita dan harta.

Dalam agama Islam, telah diajarkan bagaimana mencari harta dan uang yang banyak dengan cara yang HALAL.

Tidak pula dilupakan bahwa Islam telah memberikan ketentuan bagaimana dampak uang haram yang dimakan dalam tubuh manusia.

Bahwa sesungguhnya dalam diri manusia terdapat segumpal darah jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, tapi bila ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh, dalam hal ini yang dimaksud sukma(qolbu) bukanlan dalam bentuk fisik berupa gumpalan darah yang ada dalam tubuh. Namun lebih dari itu adalah isi dari qolbu tersebut berupa hasrat, harapan, keinginan yang menimbulkan prilaku sehingga menyebabkan tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Jika prilaku yang ditimbulkan dilandasi oleh akal maka manusia akan berada di jalur kebenaran. Sebaliknya jika qolbu dikendalikan oleh nafsu maka jasad manusia akan dituntun menuju jalan kemusyrikan dan kejelekan.

Sehingga Islam telah memberikan peringatan pada umat manusia di muka bumi ini bahwa kalau saja ada manusia-manusia yang telah melampaui batas dengan makan dari uang yang haram, maka rusaklah seluruh tubuh manusia tersebut. Maka rusak pula isi dari qolbu nya, sehingga melahirkan prilaku yang buruk seperti dengki, iri hati, tidak suka melihat orang bahagia, suka berbuat yang jahat (mencuri, korupsi, membunuh) dan suka sekali memfitnah orang.

Dan Islam pun telah memberikan informasi kepada manusia-manusia yang suka sekali makan uang HARAM bahwa di pengadilan akhir nanti (Akherat) akan diminta pertanggung-jawabannya terhadap UANG itu pertama darimana uang itu kita dapat, apakah dengan cara yang Halal ataukah Haram (Merampok, Mencuri,Korupsi dll) dan kedua adalah bagaimana Uang itu kamu pergunakan (Menyogok, Menyewa pembunuh bayaran, Berzina dll).

Semoga kita bukan termasuk manusia-manusia yang terlalu berlebihan dalam menyukai dan mencintai harta dan uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun