Mohon tunggu...
DAVY RINALDY ANDREE LATUPEIRISSA
DAVY RINALDY ANDREE LATUPEIRISSA Mohon Tunggu... -

SAYA SEORANG CHEF , DAN SENANG MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komunitas Orang Depok akan memperingati 300 Tahun

8 April 2014   21:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


foto diatas :Bapak Johannes Matijs Jonathans seorang pejabat Gemeente Bestuur Depok.
dan membangun tugu yang berada di foto tsb.

Siapakah sebenarnya sosok Cornelis Chastelein ? Apakah kaitan beliau dengan cikal bakal kota Depok dan bagaimanakah peran serta beliau dalam pembentukan 12 nama keluarga / marga yang ada di Depok ? Bagaimana proses pembentukan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein ?

Cornelis Chastelein adalah seorang pejabat VOC (Vereneging Oost Indische Compagnie) yang membeli lahan-lahan / tanah-tanah garapan dari Pemerintah Belanda (pada waktu itu). Dikemudian hari, lahan-lahan / tanah-tanah garapan tersebut dikenal sebagai kawasan Gambir, Senen, Seringsing, Mampang, Karang Anyer (Depok Ilir) dan Depok.

Cornelis Chastelein mengembangkan lahan-lahan / tanah-tanah garapan tersebut sesuai situasi dan kondisi masing-masing. Khusus lahan-lahan / tanah-tanah garapan - yang pada saat ini dikenal sebagai kota Depok - Cornelis Chastelein mengembangkannya menjadi kawasan pertanian dan perkebunan antara lain karet, coklat, kelapa, bambu serta daerah persawahan. Hal tersebut dilakukannya mengingat situasi dan kondisi alam yang subur, banyak sumber air, curah hujan yang tinggi dan kontur tanah yang mendukung.

Dalam mengelola tanah-tanah / lahan-lahan yang dikuasainya, Cornelis Chastelein memerlukan banyak sekali tenaga kerja. Bertitik tolak dari kebutuhan tersebut, maka ia mencarinya dengan merekrut para tenaga kerja dari pelbagai daerah di Indonesia.

Sebagai pejabat VOC, Cornelis Chastelein tidak menerapkan sistem perbudakan atas para pekerjanya. Bahkan, beliau membebaskan para pekerjanya itu dari ikatan perbudakan dan menjadikannya orang-orang merdeka serta membagikan tanah-tanah / lahan-lahan garapan kepada mereka masing-masing untuk dikelola lebih lanjut.

Khusus untuk tenaga-tenaga kerja yang ditempatkan di kawasan Depok - yang pada umumnya berasal dari Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur - beliau memberikan nama keluarga / marga bagi para kelompok pekerja yang telah menjadi miliknya.

Surat wasiat yang ditulis oleh Cornelis Chastelein pada tanggal 13 Maret 1714 menjelaskan bahwa nama-nama keluarga / marga yang diberikan adalah Bacas, Isakh, Jacob, Jonathans, Josep, Laurens, Leander, Loen, Samuel, Soedira, Tholense danZadokh. Keluarga-keluarga inilah yang menjadi cikal bakal bertumbuhnya komunitas masyarakat Depok sekaligus merupakan para ahli waris tanah Depok (untuk selanjutnya disebut “Komunitas Orang Depok”). Surat wasiat itu sendiri dinyatakan mulai berlaku setelah Cornelis Chastelein wafat pada tanggal 28 Juni 1714 dan sekaligus juga diingat sebagai tanggal dan tahun berdirinya Jemaat Masehi Depok.

Dalam perkembangan selanjutnya, para keturunan dari Komunitas Orang Depok ini kemudian bersepakat membentuk Lembaga Cornelis Chastelein pada tanggal 4 Agustus 1952. Oleh karenanya tidak dapat dipungkiri bahwa lembaga ini merupakan lembaga tertua yang terbentuk di Depok.

Guna menghormati jasa-jasa Cornelis Chastelein, Komunitas Orang Depok ini juga mendirikan sebuah monumen berupa tugu pada tanggal 28 Juni 1914. Tugu peringatan tersebut didirikan tepat didepan gedung Gemeente Bestuur Depok (sekarang menjadi Rumah Sakit Harapan yang terletak di jalan Pemuda Depok). Adapun pemrakarsa dari pembuatan tugu peringatan pada waktu itu adalah Bapak Johannes Matijs Jonathans seorang pejabat Gemeente Bestuur Depok. Namun sangat disayangkan, pada kurun waktu tahun 1960an tugu ini dibongkar dengan alasan yang kurang jelas.

LATAR BELAKANG

Tanpa terasa pada tahun 2014 ini - tepatnya tanggal 28 Juni 2014 yang akan datang – Komunitas Orang Depok akan memperingati 300 Tahun Jemaat Masehi Depok.

Dewasa ini, proses interaksi sosial yang terjadi antar perorangan, kelompok ataupun sebaliknya, terlihat semakin dinamis dan menunjukan adanya peningkatan yang pesat, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Kebersamaan dan dialog adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang dominan. Sebagai lembaga tertua di kota Depok, Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein Depok selalu berupaya menjadi pelopor sekaligus penggerak interaksi sosial yang positif dalam membangun/pembentukan komunitas yang punya identitas spesifik di tengah-tengah pembangunan bangsa yang kita cintai ini.

Bertitik tolak dari situasi dan kondisi tersebut diatas, maka dalam peringatan 300 Tahun Jemaat Masehi Depok, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tetap berlandaskan upaya untuk mengangkat kembali, meluruskan dan melestarikan warisan sejarah dan budaya Depok.

TUJUAN KEGIATAN

Pelaksanaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan dalam kaitannya dengan peringatan 300 Tahun Jemaat Masehi Depok ini, bertujuan antara lain:

1.Melestarikan warisan sejarah dan budaya Depok serta mengupayakan pembangunan kembali tugu peringatan Cornelis Chastelien, yang kesemuanya diharapkan dapat memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan diantara Komunitas Orang Depok serta disisi yang lain mampu menjadi daya tarik bagi Depok sebagai salah satu kota tujuan wisata historis.

2.Bersama masyarakat luas di Depok dan sekitarnya, menggalang rasa kesetia-kawanan sosial. Hal ini merupakan bagian yang penting dalam proses menciptakan suatu kebersamaan guna peningkatan keadaan dan kualitas hidup masyarakat Depok pada umumnya dan Komunitas Orang Depok pada khususnya.

3.Dewasa ini, Depok sudah bertumbuh menjadi kota yang dipimpin oleh Walikota dan memiliki peranan yang sangat penting sebagai kawasan penyangga ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejalan dengan terjadinya perkembangan yang sangat pesat dalam dibidang idealogi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan dan Hak Asasi Manusia, diharapkan momen peringatan 300 Tahun Jemaat Masehi Depok yang diselenggarakan ini, juga dapat menjadi bagian yang penting bagi Komunitas Orang Depok dalam proses pembentukan pola pikir kritis dan kreatif guna menentukan masa depan yang lebih baik.

4.Menciptakan peluang-peluang usaha yang bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi guna pemenuhan kesejahteraan masyarakat Depok pada umumnya dan Komunitas Orang Depok pada khususnya.

Davy r.a.latupeirissa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun